Advertisement
Pemda Petakan Pekerja yang Tak Bisa Kembali Bekerja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY akan memetakan para pekerja yang tidak bisa kembali bekerja sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
“Rencana kami akan petakan. Nanti setelah tanggap darurat kami akan berkoordinasi dengan perusahaan untuk mencari informasi kira-kira recovery berapa lama. Intinya mengetahui pekerja yang dirumahkan dapat kembali berapa persennya, dan mengetahui yang di-PHK [pemutusan hubungan kerja],” kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Sriyati, Selasa (19/52/2020).
Advertisement
Sriyati mengatakan nantinya para pekerja yang tidak bisa mendapatkan pekerjaannya kembali, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya. Agar dapat mencari pekerjaan yang baru, atau dapat membuat usaha mandiri. Dia mengaku kini belum dapat memastikan apakah nantinya ada tambahan kuota pelatihan.
Berdasarkan data Disnakertrans DIY, hingga Senin (27/4/2020) ada 1.048 perusahaan yang terdampak, lalu jumlah tenaga kerja yang terkena PHK sebanyak 1.710 pekerja. Kemudian yang dirumahkan sebanyak 35.252 pekerja. Sektor yang paling banyak menyumbang PHK pada sektor industri pengolahan, dengan PHK sebanyak 1.516 pekerja, sementara pekerja yang dirumahkan terbanyak dari sektor penyediaan akomodasi makan dan minuman, sebanyak 14.437 pekerja.
Sementara itu Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) DIY, Dani Eko Wiyono mengatakan Disnakertrans DIY harus mengawasi perusahaan yang melakukan PHK beserta teknis pesangonnya. “Disnakertrans selaku lembaga pemerintah meminta laporan keuangan yang mengatakan jika perusahaan terdampak. Disnakertrans harus pro-aktif dalam mengawal hak-hak pekerja,” ujar Dani.
Tak hanya itu, pemerinta legislatif juga harus peka dengan kesulitan rakyat. “Penyaluran bantuan sosial harus tepat sasaran. Buruh harus diperhatikan demi kelangsungan hidup,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
Advertisement
Advertisement