Advertisement
Sebelum Penerapan New Normal, Hotel & Restoran Perlu Dapat Perhatian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta pemerintah membantu usaha hotel dan restoran dengan stimulus modal kerja, sebab saat ini setidaknya biaya operasional yang harus dikeluarkan para pengusaha hotel dan restoran mencapai Rp21 triliun.
Haryadi Sukamdani, Ketua Umum PHRI, mengatakan pembicaraan mengenai keringanan pemakaian listrik saja saat ini masih alot. Pihaknya bahkan sudah berbicara dengan Menteri BUMN dan Menteri Perindustrian, tetapi belum ada kepastian.
Advertisement
“Pengusaha tidak minta gratis, yang fair sajalah. Ini kan semua susah,” ujarnya kepada Satgas Covid-19 DPR seperti dalam rilis yang diterima Bisnis pada Sabtu (30/5/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua PHRI Maulana Yusran mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menutup biaya operasional, listrik, gaji pegawai, dan BPJS dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu, perlu adanya stimulus modal kerja dengan jangka waktu pengembalian setelah 2 tahun.
“Jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah kamar itu total mencapai Rp21 triliun. Kalau boleh, kami mendapat bantuan modal kerja dengan syarat ringan,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap bisa mendapatkan bantuan rapid test secara gratis, sebab saat ini ketika ada yang suspect atau orang dalam pemantauan, hotel dan restoran langsung menghentikan kegiatan sebagai upaya pencegahan. Hal ini tentu saja menjadi hal yang cukup menghambat industri perhotelan dan restoran.
Anggota Satgas Covid 19 yang juga Wakil Ketua Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena mengakui soal perhotelan dan restoran perlu dapat perhatian.
“Di sejumlah negara yang sudah membuka lockdown-nya, yang pertama digerakkan sektor pariwisata, ini akan menggerakkan hotel dan restoran. Bakal membantu masyarakat lokal juga,” ungkap Melkiades.
Sementara itu, Koordinator Satgas Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad berjanji pekan depan DPR menggelar rapat gabungan komisi dengan pemerintah dan Gubernur Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan. “Kita cari solusinya. Sebelum new normal dimulai,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Investor yang Bangun Pabrik Sepeda Motor Listrik di Jateng Berasal dari China
- 11 Bank Bangkrut di Awal 2024, Begini Nasib Isi Rekening Milik Nasabah
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
Advertisement
Advertisement