Advertisement
Produsen Kereta Api Dunia Akan Buka Kantor di RI, Pabriknya Hampir Selesai
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan kabar baik yakni produsen kereta api dunia Swiss Stadler Rail akan mendirikan kantor pusat regional Asia dan Oceania di Indonesia dalam waktu dekat.
Komitmen itu disampaikan saat media briefing secara virtual dari Jenewa, Swiss, Jumat (16/10/2020). Dia mengatakan bahwa Swiss Stadler Rail akan membangun kantor pusat di Indonesia. Pembangunan kantor itu berkaitan dengan kerja sama produsen kereta api dunia itu dengan PT Industri Kereta Api dan PT Kereta Api Indonesia sejak 2019.
Advertisement
“Stadler akan buat kantor pusat regional Asia dan Ocenia di Indonesia,” kata Erick, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Catatan Ombudsman tentang Substansi UU Cipta Kerja: Izin Usaha & Ketenagakerjaan
Selain itu, kerja sama ketiga perusahaan kereta api itu juga tengah membangun pabrik di Indonesia. Erick menyebutkan bahwa pabrik tersebut tidak lama lagi akan selesai.
Kerja sama ini diyakini akan menjadikan perusahaan kereta api dalam negeri menjadi pemain tingkat regional. Dia juga memastikan hubungan tersebut akan membuat Indonesia mampu memproduksi kereta api kelas dunia.
“Kita sepakat dengan Stadler, INKA, KAI bersama-sama kita akan bangun pabrik untuk pastikan bagaimana kita bisa buat gerbong kereta api tingkat dunia,” ujarnya.
Baca juga: Begini Kelemahan Penyusunan Kebijakan Legislasi di Indonesia Menurut Guru Besar FHUI
Sementara itu, dalam pertemuan bilateral dengan Pemerintah Swiss, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan hasil pertemuan tersebut setidaknya menghasilkan beberapa poin.
Pertama, Indonesia mengapresiasi kebijakan Pemerintah Swiss untuk memasukan RI sebagai salah satu negara prioritas kerja sama pembangunan 2021 - 2024.
“Indonesia mengusulkan kiranya isu kesehatan dapat dimasukkan sebagai salah satu bidang kerja sama. Kerja sama kesehatan ini dapat berupa, antara lain, penguatan kerja sama antar institusi, telemedicine, riset dan inovasi,” kata Retno.
Kedua, Indonesia mengharapkan agar ratifikasi Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE CEPA) dari pihak Swiss dapat segera dilakukan.
Ketiga, Indonesia mengharapkan agar negosiasi perjanjian investasi bilateral dapat diselesaikan paling lambat awal tahun 2021. Selain itu, RI mengusulkan agar kerja sama pendidikan vokasi dan revitalisasi Balai Latihan Kerja dapat menjadi bagian implementasi dari MoU on Labour and Employment.
Kelima, Indonesia mengharapkan ratifikasi Perjanjian Mutual Legal Assistance (MLA) segera diselesaikan oleh Swiss. Bagi pengusaha Swiss, Indonesia dinilai tetap merupakan negara yang atraktif dan menjadi tujuan bisnis mereka di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Daftar 8 Caleg Perempuan Terpilih DPRD Bantul yang Ditetapkan KPU
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
Advertisement
Advertisement