Advertisement
Presiden Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Minus 3%
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III/2020 minus 3%. Angka ini dibandingkan dengan triwulan III tahun lalu.
Salah satu penyebabnya adalah konsumsi rumah tangga yang lebih kurang minus 4% pada periode yang sama.
Advertisement
Dengan demikian Indonesia telah dua kali mencatat pertumbuhan ekonomi terkoreksi negatif. Pada kuartal II, Badan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32%.
Kendati demikian Presiden Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dalam tren positif, karena lebih baik dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Selain itu Presiden juga mengklaim kondisi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
“Dan ini memang kalau dibanding negara lain jauh lebih baik, tapi ini patut kita berikan tekanan untuk kuartal keempat,” kata Presiden dalam pembukaan sidang kabinet paripurna, Senin (2/10/2020).
Presiden melanjutkan bahwa kuartal terakhir tahun ini harus benar-benar dimanfaatkan. Realisasi belanja pemerintah harus berada pada titik yang paling maksimal.
“Hati-hati tolong disampaikan kepada Dirjen, Direktur, dan di seluruh jajaran yang Bapak Ibu pimpin, kuartal keempat bisa maksimal,” kata Presiden.
Selain konsumsi rumah tangga, Presiden juga menggarisbawahi soal investasi yang tidak mencapai target. Jokowi mengatakan bahwa sebelumnya telah memerintahkan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk menjaga pertumbuhan investasi agar tidak terkoreksi lebih dari 5 persen.
“Tapi ternyata belum bisa. Oleh sebabi itu agar ini dikejar di kuartal 4 dan kuartal 1 bulan Januari, Februari, Maret sudah mulai gerak lagi,” kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Tabrak Pohon, Warga Bantul Meninggal Dunia di Jalan Paris-Panggang
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Gobel: Pemerintah Harus Lebih Fokus Lindungi Industri Kain Nasional
- Permendag No.8/2024 Soal Barang Impor demi Kelancaran Roda Ekonomi Masyarakat
- Pojog Community Gelar Silent Pound Charity untuk Rumah Singgah Kanker Anak
- Permendag soal Barang Impor Direvisi, Begini Respons Ditjen Bea Cukai
- Dinas Pertanian DIY Catat Panen Padi DIY Capai 236.249 Ton Per April 2024
- Dinkop dan UKM DIY Fasilitasi 1.100 UMKM Dapat Sertifikasi Halal Tahun Ini
Advertisement
Advertisement