Advertisement
Ekonomi RI Masih Akan Minus Meski Sudah Digelontorkan Stimulus Ratusan Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebagai dampak pandemi Covid-19, Pemerintah sudah mengguyur dana stimulus ratusan triliun rupiah demi memulihkan perekonomian, namun tetap saja pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini diprediksi akan tetap tumbuh negatif.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, sepanjang tahun ini ekonomi Indonesia masih akan tumbuh negatif.
Advertisement
"Di tahun 2020 kita memperkirakan bahwa keseluruhan tahun Indonesia itu akan (tumbuh) di sekitar minus 1,7 sampai dengan minus 0,6 persen," kata Suahasil dalam sebuah acara webinar, Rabu (4/11/2020).
Baca juga: Survei Mandiri Institute: 83 Persen UMKM Rasakan Manfaat Program PEN
Meski begitu kata Suahasil, laju pertumbuhan ini secara gradual menunjukan tren perbaikan jika dilihat dari kuartal per kuartal.
Suahasil menyebut, pada kuartal I 2020, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif di kisaran 3 persen, namun di kuartal II turun cukup parah dengan minus 5,32 persen akibat tekanan di awal pandemi virus corona.
"Di semester kedua ini kita meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di dalam fase pemulihan. Setelah dia minus 5 persen akan terjadi perbaikan, secara seluruh tahun kita masih akan tetap negatif. Tetapi di semester kedua ini terjadi pemulihan ekonomi yang signifikan," paparnya.
Baca juga: Divonis Bersalah oleh PTUN, Jaksa Agung Harus Jelaskan Fakta Tragedi Semanggi
Maka dari itu, mantan Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) ini berharap dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih, optimisme para pelaku usaha menatap ekonomi Indonesia kembali bergairah.
"Pemulihan ekonomi yang signifikan ini kita harapkan akan memberikan optimisme bagi dunia usaha bagi kegiatan konsumsi bagi kegiatan investasi. Tentu juga ekspor dan impor yang bisa mendorong pemulihan secara gradual," pungkasnya.
Sebelumnya pemerintah merogoh kocek sebesar Rp 695,2 triliun yang akan digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang diakibatkan tekanan pandemi virus corona atau Covid-19.
Rinciannya, sebesar Rp 87,55 triliun untuk anggaran kesehatan, anggaran perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha sebesar Rp 120,61 triliun, sebesar Rp 123,46 triliun disiapkan untuk sektor UMKM, pembiayaan korporasi menjadi Rp 53,57 triliun, dan untuk dukungan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp 106,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
- Dikunjungi Presiden Jokowi, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik di Booth PLN di PEVS 2024
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement