Advertisement
Penting Diketahui! Ini Beda Tabungan dan Investasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang memukul ekonomi global membuat masyarakat sadar akan pentingnya memiliki dana simpanan.
Tak hanya itu, kenaikan harga emas saat pandemi juga membuat beberapa orang menyesali mengapa tidak berinvestasi di logam mulia ini sebelum harganya melambung.
Advertisement
Namun, menabung dan investasi punya perbedaan mendasar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui akun Instagramnya @ojkindonesia menyatakan bahwa keduanya adalah hal yang berbeda.
Menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang untuk kebutuhan jangka pendek maupun dana darurat, sedangkan investasi merupakan pengembangan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan.
Tabungan dapat diambil kapan saja, sementara investasi perlu waktu untuk pencairan dana. Perbedaan selanjutnya, dalam menabung terdapat imbal hasil pasti dan relatif rendah, risikonya pun juga rendah.
Sementara, investasi memiliki risiko kerugian sebanding dengan imbal hasil yang diharapkan atau high risk high return.
Contoh produk menabung adalah tabungan di bank, sedangkan contoh produk investasi misalnya saham, reksa dana, emas, surat berharga, dan obligasi.
Untuk yang tertarik berinvestasi, OJK pun mengimbau untuk memastikan pihak yang menawarkan investasi telah memiliki izin dari lembaga yang berwenang, seperti OJK, Bank Indonesia, Bappebti, atau Kementerian Koperasi dan UKM.
Beberapa ciri-ciri investasi ilegal yang perlu diwaspadai antara lain menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat, menjanjikan bonus dari perekritan anggota baru, dan memanfaatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama.
Kemudian menjanjikan aset aman dan jaminan pembelian kembali, klaim tanpa risiko (free risk), dan legalitas tidak jelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement