Advertisement
MICE Mulai Digelar di Jogja, Pariwisata Bergeliat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kegiatan Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE) yang dilakukan Pemerintah di dengan mengambil lokasi di Jogja telah mendorong kebangkitkan para pelaku wisata. Sektor pariwisata mulai menunjukkan geliatnya dalam beberapa waktu belakangan ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY Deddy Pranawa Eryana, mengapresiasi langkah pemerintah untuk mendukung kembali kebangkitan sektor pariwisata khususnya di Jogja. Meski memang belum sepenuhnya pulih namun dukungan pemerintah sudah bisa dirasakan.
Advertisement
"Jadi MICE itu sekarang, kita dari Kementerian manapun sudah mengarah ke Jogja. Pelatihan, sertifikasi dan lain-lain. Kemudian dari pemerintah daerah meeting-meeting dengan budget apapun kita juga terima asal ada kegiatan di hotel," kata Deddy saat dikonfirmasi awak media, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Batas SPT 31 Maret, Sengaja Tak Lapor Denda Rp1 Juta hingga Sanksi Pidana
Deddy menuturkan dampak dari kegiatan-kegiatan MICE tersebut bagi sektor pariwisata itu sudah mulai sejak sekitar satu bulan yang lalu. Pasalnya pendapatan dari MICE itu bisa bertambah dengan pemesanan kamar untuk peserta dan juga termasuk makanan yang disajikan.
"Jadi bisa dibilang 100 persen pendapatan hotel, 35 persen itu dari MICE. Itukan lumayan. MICE kalau dari kementrian otomatis dengan kamar kan gitu loh tapi pesertanya dari DIY otomatis food atau makanan juga menambah pendapatan kita," jelasnya.
Selain bantuan pemerintah melalui MICE tersebut, beberapa hotel di Jogja juga memiliki beberapa paket khusus guna menarik pengunjung. Misalnya saja ada harga promo untuk menginap atau stay selama 3 hari ketimbang hanya menginap satu malam saja.
Baca juga: Menurut Survei, Kerja Jarak Jauh Justru Mengubah Ekonomi Jadi Lebih Baik
Deddy menyebut paket promo lain yang sekarang digemari oleh masyarakat adalah sepeda wisata. Beberapa hotel di Jogja sudah menyediakan paket tersebut lengkap dengan guide bahkan sepeda bagi yang tidak membawa sendiri.
"Paket promo sepeda wisata sekarang baru ngetren. Itu yang kemarin mengangkat hotel-hotel di Jogja. Jadi orang-orang bersepeda dari luar, datang ke sini hanya untuk bersepeda. Bersama keluarga atau komunitas," terangnya.
Lebih lanjut Deddy juga menjelaskan bahwa rute Kulonprogo yang dilalui lewat perbatasan Kabupaten Magelang itu masih menjadi favorit goweser. Biasanya goweser akan mulai dari bendungan di perbatasan Kabupaten Magelang dan Kulonprogo atau tepatnya di barat daya Jembatan Kali Krasak.
Selain diberikan rute rekomendasi dari pihak hotel, pengunjung juga diperbolehkan untuk bersepeda dengan rute yang telah ditentukan sendiri.
"Sudah 6 kali [orderan paket sepeda dalam sebulan terakhir]. Ada yang dari Nanggulan, Kulonprogo sebanyak 4 kali, Selopamioro, Imogiri 2 kali. Itu adalah trik-trik kita untuk wisatawan bisa datang ke Jogja. Karena itu tadi daya beli masyarakat juga berkurang," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo menuturkan beberapa waktu terakhir kondisi industri pariwisata khususnya perhotelan di Jogja sudah terlihat mengalami pergerakan.
Singgih menyebut kehadiran pemerintah memang bisa dibilang berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi sektor pariwisata itu sendiri. Mulai dari menggelar acara hingga rapat kecil di hotel itu memberi dampak yang positif.
"Saya amati sudah ada pergerakan untuk perhotelan. Jadi pemerintah sendiri sudah mulai menggunakan hotel untuk melakukan meeting kecil. Jadi Dinpar sudah mulai di bulan Februari kemarin dan temen-temen OPD yang lain juga kami minta untuk segera menggunakan fasilitas hotel untuk meeting-meeting kecil dan prokes itu dijaga betul," ujar Singgih.
Meskipun memang masih dalam skala yang kecil tapi kegiatan itu dinilai bisa menunjukkan adanya aktivitas kepariwisataan di Jogja. Selain juga membantu para pelaku wisata khususnya di perhotelan dalam melaksanakan usahanya selama masa-masa sulit ini
"Walaupun masih kecil namun tidak apa-apa, ini menunjukkan bahwa Jogja aktivitas kepariwisataannya itu berjalan terus, tidak stagnan atau tidak berhenti begitu," ucapnya.
Singgih menyampaikan program atau kegiatan pemerintah dengan mendukung perhotelan di DIY itu baru lebih mengarah ke Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE). Hal itu juga mempertimbangkan kondisi yang belum sepenuhnya pulih.
Pemerintah pun kata Singgih, juga melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan kegiatan secara langsung agar tidak melanggaran aturan protokol kesehatan. Termasuk dengan membagi peserta acara jika memang melebihi jumlah standar yang sudah ditentukan.
"Jadi acaranya akan dilaksanakan secara hybrid kalau pesertanya banyak. Artinya nanti ada yang memang datang langsung atau on location itu paling hanya 30an orang dan yang lain mengikuti secara online," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
Advertisement
Advertisement