Advertisement
Giant Tutup, HERO Bantah Kabar Investor Hengkang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Manajemen PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) mengklarifikasi informasi soal berkurangnya investasi pemegang saham di HERO.
Dalam keterangan resmi, manajemen HERO menyebutkan telah beredar pemberitaan seputar alasan perubahan strategi perusahaan akibat investor yang mengurangi investasi mereka dari PT Hero Supermarket Tbk.
Advertisement
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa hal ini tidak akurat," kata manajemen HERO dalam keterangan resmi, Jumat (28/5/2021).
Menurut manajemen HERO, pengumuman perseroan dengan jelas menyampaikan HERO sedang memfokuskan investasi untuk menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibandingkan tahun 2020 dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022.
"Investor PT Hero Supermarket Tbk tetap berkomitmen ke pasar Indonesia dan optimis bahwa perubahan strategi ini akan membawa prospek perkembangan perusahaan yang lebih baik," tutup manajemen HERO.
Sebelumnya, Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall menjelaskan bahwa keputusan perseroan untuk menutup dan menghentikan operasional brand Giant pada akhir Juli 2021 tidak datang dalam semalam.
Adapun, Giant merupakan toko ritel modern dengan format hipermarket yang menyasar pelanggan dengan kebutuhan skala besar. Selain itu, Giant juga hadir dalam bentuk supermarket dengan naa Giant Ekspres.
Dalam wawancara eksklusif bersama JIBI, Patrik yang berkebangsaan Swedia mengatakan penutupan seluruh gerai Giant adalah hasil dari peninjauan perseroan secara menyeluruh dan mendetail selama beberapa tahun terakhir.
“Tentu saja pengambilan keputusan ini tidak dalam waktu semalam. Kami sudah mempelajari tren di industri hipermarket selama bertahun-tahun, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global dan regional,” papar Patrik kepada JIBI, Selasa (25/5/2021).
Dia menjelaskan bahwa telah terjadi pergeseran tren dalam industri peritel dalam beberapa tahun terakhir, utamanya dari perubahan perilaku konsumen.
Masyarakat tampaknya lebih memilih berbelanja di gerai yang lebih kecil dan lebih dekat dari tempat tinggal alih-alih mendatangi hipermarket yang cenderung lebih jauh.
Selain itu, perkembangan teknologi juga semakin mengubah perilaku belanja masyarakat yang dimudahkan dengan berbelanja secara daring.
Patrik menunjukkan penutupan hipermarket tak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa peritel seperti Walmart asal Amerika Serikat, Carrefour asal Perancis, dan Tesco asal Inggris sudah lebih dulu menjauh dari industri hipermarket.
Perlu diingat, lanjut Patrik, bahwa perseroan sebenarnya tak menyerah dengan keadaan begitu saja. Sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mempertahankan Giant lewat perbaikan sejumlah gerai dan peningkatan kualitas produk dalam rangka menggaet pelanggan.
“Tapi tren [perubahan perilaku konsumen] itu bertahan. Dan kami melihat perubahan perilaku itu makin cepat pada masa pandemi ini,” ujar Patrik.
Patrik pun menegaskan penutupan seluruh gerai Giant yang mencapai 100 gerai bukan karena dampak pandemi saja. Melainkan lebih disebabkan oleh perilaku belanja konsumen yang sudah dijelaskannya tadi.
Menurutnya, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kebaikan bagi semua pihak. Perseroan percaya keputusan ini akan membawa hasil yang positif di masa depan untuk jangka panjang.
Di sisi lain, Patrik mengungkapkan berdasarkan hasil tinjauan perseroan merek dagang yang dikelola PT Hero lainnya yaitu Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA berpotensi tumbuh lebih tinggi ketimbang Giant.
“Kami melhat portofolio kami ada 3 brand yang memiliki performa yang kuat selama beberapa tahun terakhir dan kami percaya prospeknya tetap cerah di masa depan,” kata Patrik.
Dengan demikian, PT Hero berencana mengubah 5 gerai Giant untuk dijadikan gerai IKEA. Selanjutnya beberapa gerai juga akan ditukar menjadi gerai Hero Supermarket.
Selain mengubah beberapa gerai Giant tersebut, PT Hero juga dalam diskusi untuk mengalihkan aset Giant ke pihak ketiga.
Patrik mengatakan walaupun brand Giant sudah tidak ada lagi nantinya, kemungkinan toko-toko Giant akan tetap berdiri dengan bentuk dan format yang berbeda, baik menjadi gerai IKEA dan Hero Supermarket maupun dialihkan ke pihak ketiga.
“Gerai-gerai yang tidak dapat kami pindah tangankan ke pihak ketiga, tidak kami ubah ke IKEA maupun Hero Supermarket, akan tutup pada akhir Juli tahun ini,” ujar Patrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Target Pembayaran PBB-P2 Kulonprogo Tercapai Rp5,3 Miliar
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
- Pecah Rekor! Inflasi Bawang Merah April 2024 Tertinggi sejak 2021
- BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu
- Penerimaan Pajak DPJ DIY Sampai April 2024 Tercatat Sebesar 33,9 Persen
- Inflasi DIY April 2024 Sebesar 0,09 Persen, Sektor Transportasi Jadi Biangnya
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
Advertisement
Advertisement