Advertisement
Ini Penyebab Laba BRI (BBRI) Rp32 Triliun pada 2021
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil menutup 2021 dengan meraup laba Rp32,22 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholder melalui penciptaan economic value dan social value untuk menjaga fundamental kinerja tetap dapat tumbuh secara sehat, kuat, dan berkelanjutan.
Advertisement
Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya perseroan mencetak laba bersih secara bank only atau individual sebesar Rp 32,22 triliun sepanjang 2022. Perolehan laba tersebut tumbuh 75,53 persen secara tahunan (year-on-year) atau dari Rp18,35 triliun menjadi Rp32,22 triliun.
Sunarso mengungkapkan adanya faktor pendorong dari melesatnya pertumbuhan laba perseroan sepanjang tahun lalu.
“Penopang utama pertumbuhan laba BRI itu ada pada kinerja kredit dan juga penghimpunan dana pihak ketiga yang tumbuh secara positif disertai penurunan biaya bunga yang signifikan,” kata Sunarso dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan IV/2021 secara virtual, Kamis (3/2/2022).
Selain itu, di saat yang bersamaan, Sunarso menyatakan bahwa perseroan juga mampu mengelola portofolio mix dan kualitas aset yang baik, sehingga dapat meningkatkan yield daripada aset itu sendiri.
“Raihan laba sebesar Rp32,22 triliun ini membuktikan bahwa perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholders di tengah kondisi yang sangat menantang saat ini,” imbuhnya.
Di sisi kredit, BRI telah menyalurkan kredit secara bank only tumbuh 7,16 persen secara tahunan. Sunarso menyatakan angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit secara perbankan nasional, yaitu sebesar 5,24 persen.
Pertumbuhan kredit ini ditopang dari kredit di segmen mikro yang tumbuh tertinggi, yaitu tumbuh 12,98 persen yoy. Kemudian, diikuti segmen konsumer tumbuh 3,97 persen yoy, segmen Usaha Kecil dan Menengah atau UMKM tumbuh 3,55 persen yoy dan segmen korporasi yang mengalami kenaikan sebesar 2,37 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Pelaku UMKM di Jogja Disorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement