Advertisement
Gaungkan Electrifying Lifestyle, PLN Bidik 3 SPKLU di DIY-Jateng
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT PLN (Persero) terus mengampanyekan penggunaan listrik sebagai gaya hidup masyarakat (electrifying lifestyle). Hal ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pemanfaatan energi bersih, salah satunya adalah melalui penggunaan kendaraan listrik.
Bahkan PLN telah menargetkan pembangunan sejumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) termasuk di antaranya di tiga titik di DIY. Ketiga titik yang menjadi target itu masing-masing adalah sekitar Prambanan, kawasan Borobudur, dan juga sekitar kawasan wisata Malioboro.
Advertisement
“Sejauh ini di kantor PLN UP3 Yogyakarta juga tersedia SPKLU. Untuk lebih jelasnya soal tempat pengisian, pembayaran maupun hal lainnya, silakan akses aplikasi PLN Mobile,” kata Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta, Deni Muhammad Abrar dalam gelar wicara daring bertajuk Biar Kekinian, Yuk Jadikan Listrik sebagai Gaya Hidup yang digelar Harian Jogja bekerja sama dengan PLN, Kamis (21/4/2022).
BACA JUGA: Yuk Jadi Bagian dari Kemajuan Digital Indonesia, Segera Gabung Bersama Telkom!
Sejauh ini PLN memang fokus mendorong soal pengoptimalan energi baru terbarukan (EBT) guna mendukung zero emisi.
Selain mendukung program kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan, PLN juga mendorong penggunaan kompor listrik.
Menurut Deni, penggunaan kompor listrik dinilai lebih aman, dan juga lebih hemat.
“Lebih ekonomis, jika perhitungan simulasi elpiji nonsubsidi 1 kg itu Rp13.000-Rp15.000, setara 7 kwh kami, atau sekitar Rp8.000 kalau dirupiahkan. Jadi cukup efisien,” ucapnya.
Untuk mendukung electrifying lifestyle ini, imbuh Deni, bagi pengguna kompor induksi, juga memperoleh promo khusus.
“Pelanggan dapat promo program tambah daya hanya Rp150.000. Biasanya untuk tambah daya, pelanggan bisa membayar hingga Rp3,4 juta,” ucap Deni.
Tak hanya itu, guna mendukung berbagai usaha masyarakat di berbagai lini, PLN juga mendukung pemanfaatan listrik untuk pertanian (electrifying agriculture). Pelanggan yang mengelola pertanian didukung dengan penyediaan listrik, dari yang semua menggunakan genset, didorong menggunakan listrik.
“Berdasar testimoni yang ada, para petani merasakan lebih hemat,” ucap Deni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menginap Super Hemat Selama Bulan Mei di The Atrium Hotel and Resort
- 4 Bank Bangkrut di April 2024, Ini Daftarnya
- Harga Emas Batangan Antam Merosot, Ini Daftarnya
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
Advertisement
Advertisement