Advertisement
Harga Emas Naik Terus, Termurah Rp568.000
Karyawan menunjukan emas di kantor Pegadian di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis - Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Harga emas 24 karat yang dijual di Pegadaian pada hari ini, Selasa (14/6/2022) terpantau naik untuk cetakan Antam dan turun untuk cetakan UBS.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp568.000, naik Rp1.000 dari harga kemarin, Senin (13/6/2022). Sementara itu, emas UBS dengan ukuran yang sama dijual pada harga Rp520.000, turun Rp3.000 dibandingkan harga sebelumnya.
Advertisement
Untuk emas Antam ukuran 1 gram, Pegadaian menjual seharga Rp1.031.000, naik Rp1.000 dibandingkan harga kemarin. Sementara itu emas UBS dijual seharga Rp974.000, turun Rp5.000 dari harga sebelumnya.
Lebih lanjut, harga emas 24 karat Antam dengan ukuran 5 gram saat ini dibanderol Rp4.919.000, sedangkan cetakan UBS dengan berat yang sama dijual Rp4.773.000.
Baca juga: Kabar Baik! Perekonomian DIY Diprediksi Kian Tumbuh di Triwulan II/2022
Harga emas batangan 25 gram cetakan Antam hari ini dihargai Rp24.320.000, sementara untuk cetakan Antam 50 gram di Pegadaian dijual seharga Rp48.557.000.
Sementara itu, harga emas batangan 25 gram cetakan UBS dibanderol Rp23.692.000, sedangkan ukuran 50 gram di UBS dijual seharga Rp47.286.000.
Untuk ukuran 100 gram, Pegadaian mematok harga emas cetakan Antam sebesar Rp97.033.000, sedangkan ukuran yang sama untuk cetakan UBS sebesar Rp94.535.000.
Emas ukuran terbesar di Pegadaian, yaitu 1.000 gram bisa ditebus dengan harga Rp968.744.000 untuk cetakan Antam, sementara cetakan UBS masih belum tersedia.
Berikut daftar harga emas 24 karat di Pegadaian, Selasa (14/6/2022), dilansir dari laman resmi Pegadaian:
Harga Emas Batangan 24 Karat Pegadaian, 14 Juni 2022 | ||
Ukuran (gram) | Harga Emas Antam | Harga Emas UBS |
0.5 | Rp 568.000 | Rp 520.000 |
1.0 | Rp 1.031.000 | Rp 974.000 |
2.0 | Rp 2.000.000 | Rp 1.932.000 |
3.0 | Rp 2.972.000 | Rp 0 |
5.0 | Rp 4.919.000 | Rp 4.773.000 |
10.0 | Rp 9.781.000 | Rp 9.496.000 |
25.0 | Rp 24.320.000 | Rp 23.265.000 |
50.0 | Rp 48.557.000 | Rp 47.286.000 |
100.0 | Rp 97.033.000 | Rp 94.535.000 |
250.0 | Rp 242.306.000 | Rp 236.265.000 |
500.0 | Rp 484.393.000 | Rp 471.973.000 |
1000.0 | Rp 968.744.000 | Rp 0 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
Advertisement
3,36 Juta Orang Naik KA, Ini Rute yang Jadi Favorit
Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya
OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Covid-19 Sektor PVML
CEO Apple Ingin Ikut Kembangkan IKN Jadi Smart City
Advertisement
Pemerintah Yakin Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional
Wisata DIY Lesu, Ini Saran Asita untuk Perbaikan Sektor Pariwisata
Larangan Pembatasan Impor Bisa Bikin Stok Terigu Nasional Menipis
Advertisement
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- CEO Microsoft Disebut Bakal ke Indonesia Bahas Investasi, Menkominfo: Akhir Bulan Ini
- Pemerintah Yakin Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional
- CEO Apple Ingin Ikut Kembangkan IKN Jadi Smart City
- Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor
- OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Covid-19 Sektor PVML
- Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
- Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya
Advertisement
Advertisement
