Advertisement
Kementerian Investasi Ibaratkan Strategi Juventus untuk Incar Investasi Rp1.200 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengibaratkan pentingnya strategi ala Juventus untuk menggaet investasi sebesar Rp1.200 triliun tahun ini di tengah tantangan perekonomian global yang tinggi.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan strategi yang disiapkan untuk mencapai target investasi adalah dengan memanfaatkan atau mendorong penyelesaian investasi yang sebelumnya telah mendapatkan insentif tax holiday.
Advertisement
BACA JUGA: Beasiswa Ratusan Mahasiswa Papua di Jogja Mandek, Banyak yang Kelaparan & Putus Kuliah
Total nilai investasi dari calon investor yang telah mendapatkan insentif tax holiday namun belum direalisasikan tercatat telah mencapai Rp1.300 triliun.
“Jadi di samping kami mencari investasi dari luar, kami mendorong yang sudah ada di dalam. Seperti dulu, kondisinya itu seperti main bola, seperti Juventus, bertahan dan menyerang,” katanya belum lama ini.
Bahlil optimistis, dengan strategi tersebut, maka target realisasi investasi sebesar Rp1.200 triliun akan tercapai.
Dia pun meyakini realisasi investasi pada kuartal II/2022 akan meningkat lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pada kuartal I/2022, realisasi investasi tercatat mencapai Rp282,4 triliun, meningkat signifikan sebesar 28,5 persen secara tahunan atau 16,9 persen secara kuartalan.
Dari realisasi tersebut, tercatat penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp135,2 triliun atau tumbuh 25,1 persen secara tahunan, dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp147,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen secara tahunan.
“Kinerja investasi di 2021 kenapa bagus, karena ada investasi mangkrak,” katanya.
Adapun Bahlil mengungkapkan, beberapa permasalahan yang membuat terhambatnya realisasi investasi dari perusahaan yang telah mendapatkan tax holiday adalah masalah perizinan, lahan, dan financial closing di perbankan.
BACA JUGA: Konflik Babarsari Bukan Pertikaian Etnis
“Dan itu kami datangi mereka. Yang sudah oke itu kami dampingi mereka. Bank mana yang masih ada masalah, kalau masalah terkait POJK atau ada di daerah, kami punya tim untuk membantu agar bisa cepat tereksekusi,” jelasnya.
Di samping itu, Bahlil mengatakan kendala lainnya adalah terhambatnya konstruksi karena permasalahan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- THE RICH JOGJA: Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
Advertisement
Advertisement