Advertisement
Belum Tetapkan Standar UMKM untuk Sentra UKM Eks Hotel Mutiara 1, Dinas: Kami Masih Fokus DED
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Kebutuhan jumlah UKM yang akan mengisi Sentra UKM dan Ekonomi Kreatif di eks Hotel Mutiara 1 masih belum juga ditentukan. Hanya saja, pelaku usaha yang mengisi sentra UKM tersebut akan diseleksi terlebih dulu.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan pelaku UKM yang masuk ke sentra tersebut berbeda dengan UKM yang berada di kawasan Malioboro lainnya.
Advertisement
Pelaku usaha di sentra tersebut harus bisa memenuhi standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah. Baik legalitas, produk, SDM, pembiayaan dan ekosistem UKM lainya.
"Sentra UKM di Mutiara tentu berbeda dengan yang di Teras Malioboro. Lebih premium. Semua UKM berhak ke sana? Iya semua bisa asal bisa memenuhi standar yang nanti ditentukan Pemda," kata Siwi kepada Harianjogja.com, Jumat (14/10/2022).
Dijelaskan Siwi, pelaku UKM yang masuk ke sentra UKM Mutiara harus tetap melewati kurasi. Mulai dari sisi produk hingga SDM. Hal ini untuk menentukan kelas UKM tersebut apakah sesuai dengan standar yang ditentukan.
"Di sana jual produk ya juga jual ide juga. Kan masing-masing UKM punya kelas-kelasnya ya dengan sasaran [pengunjung] yang berbeda pula," katanya.
BACA JUGA: Danais Diaudit BPK, Tim Pemantau: Ini Semua agar Danais Bisa Dimaksimalkan
Saat ini, lanjut Siwi, Dinas masih menyempurnakan detailed engineering design (DED) sentra UKM tersebut. Rencananya, lanjut Siwi, sentra UKM tersebut akan dibangun pada 2023 mendatang.
"Untuk jumlah UKM dan pelaku ekonomi kreatif yang dibutuhkan di sana masih belum kami hitung. Kami masih fokus menyelesaikan DED," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Layanan Bidang Kewirausahaan, Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan, menjelaskan bangunan tersebut akan dibangun lebih representatif untuk menampung produk UMKM.
Selain DED, Dinas juga sudah mendapat rekomendasi dari tim cagar budaya terkait dengan penyesuaian bangunan tersebut karena berada di kawasan Sumbu Filosofi.
Bangunan eks Hotel Mutiara 1 yang terletak di sisi utara Jalan Malioboro itu merupakan gedung tiga tingkat dengan luas bangunan sekitar 3.576 meter dan luas tanah 880 meter persegi. Fasad bangunan akan dipertahankan dan dikombinasikan dengan tambahan ornamen batik.
Begitu pula area taman. Renovasi bangunan hanya dilakukan di bagian kamar dan restoran hotel untuk menyesuaikan dengan rencana sebagai tempat galeri UMKM.
"Fasad akan tetap dipertahankan dengan bentuk kerang, itu sudah arahan dari tim cagar budaya. Hanya pada bagian dalam bangunan nanti yang renovasinya agak signifikan agar tidak menyerupai hotel lagi," ungkap dia.
Wisnu menambahkan kolom dan fondasi bangunan tidak akan dibongkar total. Pengerjaan fisik hanya mengubah konsep bangunan hotel agar tidak lagi berupa kamar. Pengajuan pendanaan juga telah dilakukan dan rencananya akan dianggarkan dari Dana Keistimewaan (Danais). "Kalau disetujui mudah-mudahan tahap konstruksi fisik sudah bisa segera dilakukan pada 2023," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Advertisement
Advertisement