Advertisement
Ini Tren Bisnis Kuliner 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Makin banyak masyarakat yang berkecimpung dan banting setir menjadi pebisnis kuliner, terutama sejak pandemi Covid-19.
Namun untuk memenangi persaingan, para pebisnis kuliner tidak bisa hanya sekedar nyemplung begitu saja, tetapi harus dapat terus berinovasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Termasuk menyiapkan rencana bisnis serta menyiapkan target yang terukur.
Advertisement
Angga Nugraha, mentor dari Sekolah Bisnis Kuliner mengatakan meski kuliner terkesan sebagai bisnis yang mudah dijalankan tetapi untuk dapat berkembang dan naik kelas, seorang pebisnis harus memiliki perencanaan yang matang.
“Banyak pebisnis UMKM tidak ada rencana bisnis yang penting hanya berjualan sehingga yang terjadi bisnisnya tidak berkembang dan malah gulung tikar,” ujarnya.
Selain itu, seorang pebisnis yang memang ingin serius di bisnis kuliner harus terus beradaptasi, mencari ilmu, menyiapkan mindset dan memahami tren kuliner apa yang sedang berkembang pada saat itu untuk dapat diterapkan dalam strategi dan perencanaan bisnis.
Pada tahun 2023 ini, Angga menyebutkan setidaknya ada lima tren kuliner yang harus dipahami oleh pelaku usaha. Pertama, adaptasi teknologi dalam bisnis kuliner. Beberapa tahun terakhir ini, penggunaan teknologi memang mulai banyak digunakan oleh pebisnis kuliner.
Mulai dari penjualan melalui online food delivery, pembayaran melalui payment gateway, penggunaan teknologi untuk laporan keuangan, platform yang memudahkan pelaku usaha kuliner mendapatkan vendor atau supplier, hingga pemanfaatan robot sebagai waiters.
“Pada 2023 ini pemanfaatan teknologi akan menjadi trend dan berkembang dengan cepat sehingga jika memang ingin fokus ke bisnis kuliner maka harus beradaptasi dengan teknologi terbaru,” ujarnya.
Kedua, kuliner yang berkembang pada 2023 ini adalah yang memiliki harga affordable atau terjangkau. Namun, sambungnya, harga yang terjangkau itu akan sangat tergantung pada target marketnya masing-masing.
Dia mencontohkan beberapa merek kuliner seperti Mixue, Mie Gacoan, dan Sambal Bakar Indonesia yang berhasil membangun merek dengan harga terjangkau bahwa untuk bisa makan mewah atau minum yang enak tidak harus mahal.
“Namun harus dipastikan ketika kita menjual dengan harga murah, kualitas produk harus enak karena itu yang menjadi kunci orang mau repeat order. Karena percuma harga murah tapi rasa tidak enak, orang pasti akan pindah sehingga riset harus mendalam,” terangnya.
Ketiga, memiliki konten yang menarik bagi konsumen. Angga mengatakan pada 2023 ini pebisnis kuliner harus mulai belajar membuat konten karena menjadi satu strategi penting untuk melakukan aktivitas marketing atau promosi di sosial media sehingga dilirik konsumen.
Sebab, selain produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau, hal lain yang membuat konsumen mau membeli produk kita adalah melalui promosi dan pemasaran, salah satunya bisa dilakukan dengan membuat konten yang dapat memicu konsumen membeli produk kita.
“Bikin konten tidak perlu ribet, yang penting menarik. Jika tidak bisa bikin konten maka berpartner atau kerjasama dengan yang memiliki kemampuan dalam membuat konten,” ucapnya.
Hal ini sejalan juga dengan tren keempat yaitu mulai banyak yang menjalin kerjasama dengan influencer. Dalam memilih influencer, maka penting untuk memahami terlebih dahulu pangsa pasar atau followers mereka baik secara geografis, demografis, dan lainnya.
Tren kelima yang berkembang dalam bisnis kuliner adalah makin banyak pelaku usaha yang berjualan melalui berbagai channel atau multichannel. Mulai dari dine in, take away, delivery online, catering, big order, reseller, hingga konsinyasi.
Masing-masing saluran penjualan tersebut memiliki strateginya masing-masing karena behavior atau kebiasaan dari konsumen berbeda-beda sehingga penting bagi pelaku usaha untuk dapat memahami siapa target dari setiap kanal tersebut untuk membuat strategi yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Permendag soal Barang Impor Direvisi, Begini Respons Ditjen Bea Cukai
- Dinas Pertanian DIY Catat Panen Padi DIY Capai 236.249 Ton Per April 2024
- Dinkop dan UKM DIY Fasilitasi 1.100 UMKM Dapat Sertifikasi Halal Tahun Ini
- PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Pelayanan KTT WWF 2024 di Bali
- Pacu Ekspor, Kemenperin Dorong Diversifikasi Produk Manufaktur
- Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop Bapak Asuh
- Sintered Stone untuk Desain Interior Impian Anda? Kunjungi Quadra Gallery Yogyakarta!
Advertisement
Advertisement