Advertisement
Sektor Perbankan dan Semen Diprediksi Makin Cuan di Tahun Kelinci Air

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Memasuki tahun kelinci air, sejumlah sektor saham diprediksi menarik dan berpotensi meraih cuan yang bagus seperti perbankan dan semen.
BACA JUGA: Lima Zodiak Ini Diperkirakan Makin Cuan di Tahun Kelinci Air
Advertisement
Research Analyst MNC Sekuritas Andrew Susilo mengatakan sektor perbankan hingga semen berpotensi cuan pada tahun ini.
Pertama, adalah saham di sektor perbankan. Saham sektor perbankan kata Andrew, ditopang oleh sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika dan Bank Indonesia. Dengan suku bunga tinggi kecenderungan masyarakat menaruh uangnya di bank akan lebih tinggi.
"Menurut kami paling menarik sektor perbankan karena dengan kenaikan suku bunga jadi makin banyak orang nabung di bank jadi uang mereka jadi banyak di bank kita proyeksikan bahkan pertumbuhan pendapatan mereka dari laba bersih bisa meningkat double digit," katanya dalam acara Hoki di Tahun Kelinci, Jumat (20/1/2023).
Kedua adalah sektor semen yang terlihat dari kenaikan harga saham emiten SMGR dalam beberapa waktu terakhir. Sentimen yang menopang sektor ini adalah anggaran infrastruktur pemerintah yang meningkat.
Pada tahun ini, kata Andrew, pemerintah mulai menggenjot pengerjaan dan penyelesaian proyek.
"Proyek mereka di tahun 2023 terutama tahun ini tahun politik menuju 2024 di mana kita lihat di tahun ini mulai ada kampanye. Proyek ini seperti ada pembangunan tol trans Sumatera, Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan proyek IKN. harga gas yang sudah normal juga meringankan expense pembuatan semen," katanya.
Selain itu sektor konsumer juga patut dilirik karena memasuki tahun politik. Pada tahun politik cenderung ada pembagian sembako. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang di atas 4 persen juga turut menopang sektor ini.
Normalisasi harga komoditas juga turut jadi sentimen positif untuk sektor ini, meski ada sentimen cukai minuman manis.
"Ada migas dan batu bara yang harganya masih tinggi dan prospek masih baik dan demand dari China dan India yang negara industri ini memberikan angin segar untuk sektor ini. kan cashnya lagi banyak di tahun ini ada pembagian dividen dan bisa jadi frekuensinya jadi jumbo," katanya.
Sektor lainnya adalah sektor perunggasan yang ditopang oleh sentimen hari raya Idul Fitri di Semester I 2023. Sektor retail, kata Andrew, juga patut dicermati mengingat pelonggaran PPKM dan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
"Ada juga Telekomunikasi, dengan mereka yang sektor defensif ditambah lagi proyek FMC tentu dengan proyek ini berpotensi meringankan cost mereka di tengah harga paket data meningkat sejak 2020," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KAI Jamin Pasokan BBM Aman Selama Arus Mudik Lebaran
- Hasil Riset Produk Bank Digital, Jumlah Pengguna Top-up E-Wallet Terbesar
- Pelaku Industri Minta Jaminan Keamanan dari Premanisme Berkedok Ormas yang Sering Minta Jatah
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 14 Maret 2025 Kembali Naik, Cek Lengkapnya di Sini!
- PLN UP3 Yogyakarta Dukung Kehadiran Bus Listrik AKAP Pertama di Indonesia
Advertisement

Jelang Lebaran 2025, Pemkot Jogja Meningkatkan Pengawasan Daging
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Maksimalkan Penyerapan Beras Petani Dalam Negeri, Mendag Pastikan Tidak Impor pada 2025
- KAI Jamin Pasokan BBM Aman Selama Arus Mudik Lebaran
- Harga Emas Hari Ini Naik Drastis Jadi Rp1.759.000 per Gram
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Rabu 19 Maret 2025
- Gandeng UMKM, Warteg Gratis Alfamart, WINGS Group dan Bank Aladin, Bagikan 54.000 Paket Makanan Berbuka Selama Ramadan di 36 Kota
- Begini Tanggapan Asosiasi Mal DIY Terkait Isu Penurunan Daya Beli Masyarakat
- Kalah Bersaing dengan Fast Fashion, Toko Ritel Fesyen Forever 21 Ajukan Kebangkrutan untuk Kedua Kalinya
Advertisement
Advertisement