Advertisement

Banyak Hotel Berbintang Dijual, Ini Penyebabnya

Indra Gunawan
Selasa, 24 Januari 2023 - 22:27 WIB
Budi Cahyana
Banyak Hotel Berbintang Dijual, Ini Penyebabnya Ilustrasi kamar hotel - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pengusaha perhotelan menilai banyaknya hotel yang dijual di situs-situs online belakangan ini disebabkan belum pulihnya bisnis perhotelan sejak pandemi Covid-19. Perubahan sifat pasar akibat pandemi membuat banyak pebisnis hotel sulit melanjutkan usahanya.

Ketua Gabungan Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani mengatakan saat ini contoh perilaku pasar yang berubah adalah banyaknya pertemuan, rapat-rapat yang cukup dengan virtual. Hal tersebut, menurut dia, mengakibatkan trafik hotel tidak seperti prapandemi.

Advertisement

“Terus meeting-meeting sekarang di rumah juga bisa, tidak harus di hotel. Efisiensi tenaga kerja digantikan teknologi, ada work from home sehingga yang ke hotel tidak banyak. Ditambah juga situasi ekonomi saat ini masih sulit,” ungkap Hariyadi saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (24/1/2023).

Hariyadi yang sekaligus merupakan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bahwa arus kas yang tidak pulih dalam bisnis perhotelan juga pada akhirnya merembet ke cicilan utang bank.

“Bank juga tidak mau ngasih hair cut, bunganya dipindah ke belakang, di 2-3 tahun berikutnya. Nanti kalau ditumpuk di belakang itu berat. Jadi mereka sudah ada itung-itungan mereka harus mengecilkan utangnya dengan jual aset. Jika tidak bakal kegulung utangnya,” ungkap Hariyadi.

Senada, Ketua PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwanto mengatakan, maraknya penjualan hotel lebih banyak pada penginapan level bintang 3 ke bawah. Menurut dia, dengan modal yang terbatas dan situasi ekonomi yang sulit membuat bisnis hotel bintang 3 ke bawah sulit. Apalagi, kata dia, banyak hotel bintang 5 dan 4 yang menurunkan tarif.

“Sehingga mereka misalnya hotel bintang 5 jadi bintang 4 tarifnya, bintang 4 jadi harganya bintang 3. Yang atas menurunkan makanya menekan yang ke bawah. Kan pasti orang pilih hotel atas tapi harganya bawah,” ujar Sutrisno kepada Bisnis, Selasa (24/1/2023).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan sejak pandemi, turis mancanegara pun berkurang akibat ekonomi global yang lesu. Alhasil, bisnis hotel pun makin berkurang trafiknya.

“Pemerintah mohon dibantu agar menciptakan iklim agar tamu datang. Misalnya, di DKI sudah terlalu banyak hotelnya. Kalau investasi penambahan hotel itu makin berat. Tapi investasi diarahkan mendorong inovasi, yang punya kesulitan dibantu supaya makin naik,” tutur Sutrisno.

Selain itu, dia pun meminta pemerintah pusat maupun Pemerintah DKI Jakarta untuk segera memutuskan rencana konkret tentang bagaimana masa depan kota Jakarta, terkait kepindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Menurutnya, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur akan memiliki dampak yang sangat serius bagi perhotelan dan restoran di Jakarta.

“Ini juga belum jelas DKI mau bagaimana arahnya. Ketika kita pindah, di Jakarta bagaimana nasibnya,” ucap Sutrisno.

Berdasarkan pantauan Bisnis di situs resmi Lamudi.co.id, Jumat (20/1/2023), banyak hotel dijual di kawasan DKI Jakarta. Harga jualnya beragam mulai dari Rp17 miliar hingga Rp3 triliun, tergantung dari lokasi dan jenis hotelnya apakah bintang 5, bintang 4, bintang 3 atau bintang 2 ke bawah.

Berdasarkan iklan yang dipasang di platform online tersebut, ada hotel bintang 5 di kawasan Jakarta Selatan yang dijual seharga Rp3 triliun. Hotel mewah itu disebut memiliki 100 unit kamar dan 20 unit suite rooms.

Sementara itu, di situs yang sama, ada beberapa hotel berbintang 3 ke bawah yang di jual dengan harga Rp55-17 miliar untuk wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement