Advertisement
PayPal PHK 2.000 Karyawannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perusahaan penyedia jasa transfer uang elektronik, PayPal Holdings Inc atau PayPal mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawan. Dengan kata lain, PayPal akan memangkas 7 persen dari total tenaga kerja perusahaan.
BACA JUGA: Resmi Terdaftar di Indonesia, PayPal Sudah Bisa Dipakai
Advertisement
Mengutip dari Reuters pada Rabu (1/2/2023), manajemen PayPal menyampaikan rencana PHK tersebut karena perusahaan terkena dampak perlambatan ekonomi.
Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) PayPal Dan Schulman dalam sebuah pernyataan menyampaikan langkah PayPal untuk membatasi biaya dikarenakan inflasi tinggi selama puluhan tahun yang memukul daya beli konsumen yang juga harus bersaing dengan ancaman resesi yang membayangi.
“Pengurangan ini akan terjadi selama beberapa minggu mendatang, dengan beberapa organisasi terkena dampak lebih dari yang lain,” kata Dan dalam keterangan tertulis di laman resmi PayPal, dikutip Rabu (1/2/2023).
Sementara itu, Analis di Wedbush Moshe Katri mengatakan langkah PayPal melakukan PHK serupa dengan perusahaan teknologi lainnya. Menurut Moshe, PayPal berusaha memposisikan dirinya secara finansial dan strategis, serta bersiap menghadapi perlambatan ekonomi
Untuk diketahui, pada November, PayPal telah memangkas perkiraan pertumbuhan pendapatan tahunannya untuk mengantisipasi penurunan ekonomi yang lebih luas dan mengatakan tidak mengharapkan banyak pertumbuhan dalam bisnis e-commerce Amerika Serikat (AS).
Selama pandemi tahun 2020, PayPal mencatat peningkatan jumlah karyawan saat volume belanja online meningkat drastis. Kini, setelah pandemi mereda dan rantai pasokan masih tertekan, konsumen mulai meninggalkan tren belanja online dan kembali berbelanja di toko.
Analis dalam survei Bloomberg memperkirakan PayPal akan melaporkan volume pembayaran naik menjadi US$1,4 triliun di seluruh platform pada 2022.Meskipun naik 9,6 persen dari tahun sebelumnya, angka tersebut masih merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam sejarah perusahaan ini sebagai perusahaan publik.
Schulman mengakui perusahaan terus berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama tahun lalu dengan memperkuat dan membentuk kembali perusahaan kami untuk mengatasi lingkungan ekonomi makro yang menantang
"Sekarang kami harus terus berubah seiring dengan perkembangan dunia, pelanggan, dan lanskap persaingan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Mangsa Seekor Ayam, Ular Sanca 2,5 Meter Dievakuasi Petugas Damkarmat di Pundong
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
Advertisement
Advertisement