Advertisement
KPPU Awasi Distribusi Bahan Pokok di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil VII Yogyakarta turut melakukan pengawasan pergerakan harga bahan pokok di wilayah DIY menjelang puasa Ramadan hingga Lebaran tahun ini.
Kepala Kantor Wilayah VII KPPU Yogyakarta, M. Hendry Setyawan menjelaskan KPPU setiap minggu secara rutin melakukan pantauan harga termasuk nanti saat Ramadan dan lebaran. Hal itu dinilai penting untuk mengawasi harga kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan berdasarkan wewenang KPPU.
Advertisement
"Kalau ada produk tertentu harganya tiba-tiba tinggi [barang pokok dan penting], maka kami turun ke lapangan. Apakah karena faktor di hulu atau dari sisi produsen, atau masalah panen dari sisi pertanian, atau persoalan distribusinya," kata Hendry kepada Harianjogja.com, Rabu (15/3/2023).
Dia menilai, selama dua tahun terakhir di wilayah DIY tidak ada temuan yang siginifikan terkait kenaikan harga. Kenaikan harga yang terjadi masih dinilai wajar karena presentase kenaikan tidak terlalu signifikan. "Kenaikan harga juga masih diantisipasi. Kami juga memberikan masukan kepada pemerintah apa yang harus dilakukan supaya kenaikan harga bisa direm. Seperti dilakukan kerjasama perdagangan antardaerah dan lainnya," terang Hendry.
Hanya saja, sempat pada akhir 2020 sempat muncul persoalan terkait kenaikan harga komoditas jagung dan kedelai dan penurunan harga telur. Kenaikan harganya saat itu dinilai aneh. Harga komoditas jagung dan kedelai tiba-tiba naik signifikan di wilayah DIY padahal berdasarkan data kementerian pertanian mengalami surplus hingga 250.000 ton.
"Di sisi lain, produk telur ayam turun drastis. Itu aneh. Sebab salah satu komponen bahan pakan ayam itu jagung dan kedelai. Saat itu tim kami turun terkait kasus itu," kata Hendry.
Hingga pekan kedua Maret ini, KPPU menilai ada kenaikan sejumlah komoditas di DIY. Hanya saja kenaikan harganya masih dinilai wajar, tidak terlalu tinggi. Misalnya harga telur per kg yang naik Rp1.000 per kg. Meski begitu, ada komoditas yang turun seperti cabai hijau yang turun Rp2000 perkg. "Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memantau perkembangan harga termasuk stok kebutuhan barang pokok dan penting di DIY," katanya.
BACA JUGA: Merapi Masih Bergejolak, Luncurkan Tiga Kali Awan Panas
Menurut Hendry, yang perlu diwaspadai oleh pemerintah DIY adalah proyeksi kebutuhan barang pokok dan penting pada masa akhir Ramadan dan masa libur Lebaran. Hal itu terkait dengan antisipasi kedatangan pemudik atau wisatawan ke Jogja. "Pada saat itu pasti ada puncak pemudik atau pendatang. Ada penambahan kebutuhan bahan pokok dan penting. Harus ada persiapan proyeksi untuk memenuhi kebutuhan mereka," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Awal Pekan Ini, Rupiah Dekati Level Rp17.000 per Dolar AS
- Usai Lebaran, Harga BBM di Pertamina, Shell, dan BP stabil, Vivo Turun
- Daftar Pinjol Legal Terbaru Maret-Awal April 2025
- Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Mulai Dari Rp965.000
- Puncak Arus Balik Lebaran dari Jogja, PT KAI Daop 6 Berangkatkan 31.780 Penumpang
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tolak Kebijakan Trump, Ratusan Ribu Warga AS Turun ke Jalan
- Asosiasi Mal DIY Sebut Kunjungan di Libur Lebaran 2025 Tidak Anjlok
- Indonesia Bersiap Menghadapi Kebijakan Tarif Donald Trump, Menko Perekonomian Panggil Pelaku Industri
- Viral di Medsos Penawaran Pupuk Bersubsidi, PT Pupuk Indonesia: Hanya Bisa Ditebus di Kios Resmi
- Pemerintah Genjot Ekspor Ikan ke Korea Selatan
- Puncak Arus Balik Lebaran dari Jogja, PT KAI Daop 6 Berangkatkan 31.780 Penumpang
- Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Mulai Dari Rp965.000
Advertisement
Advertisement