Advertisement
Sepi saat Puasa, Pedagang Fesyen Beringharjo Berharap Tuah di Libur Lebaran
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tidak seperti tahun sebelumnya, penjualan fasyen di Pasar Beringharjo Kota Jogja hingga pekan kedua Ramadan masih sepi. Pegadang berharap saat masa libur mudik lebaran penjualan fasyen kembali bergeliat.
Nurhayati, salah seorang karyawan Vivi Fashion Lantai II Blok C Pasar Beringharjo mengatakan penjualan fasyen selama Ramadan tahun ini tidak sebaik tahun lalu. Selama puasa, omzet penjualan fasyen di tempatnya mengalami penurunan antara 30%-40%. "Ya kalau dibandingkan tahun ini dengan puasa tahun lalu [penjualannya], lebih baik tahun lalu," katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (7/4/2023).
Advertisement
Dia pun tak tahu pasti penyebab penurunan penjualan fasyen pada puasa tahun ini. Dia menduga, pembelian fasyen untuk kebutuhan lebaran sudah dilakukan warga sebelum Ramadan. "Kemungkinan sudah membeli sebelum Ramadan ya. Yang jelas sejak puasa pertama hingga saat ini sepi [pembelian]. Kalaupun ramai, kondisinya saat akhir pekan," katanya.
Dia berharap, penjualan fesyen akan kembali menggeliat saat liburan lebaran hingga libur sekolah. Menurutnya, stok kebutuhan fasyen warga masih aman dan beragam untuk menyambut masa libur Lebaran dan sekolahan. "Memang ada kenaikan harga dari produsen tapi nggak terlalu tinggi, sekitar lima persen. Mudah-mudahan saat libur lebaran penjualan fasyen kembali naik," harapnya.
BACA JUGA: Viral Pria Jogja Pandu Turis Jelajah Beringharjo, Warganet: Inggrisnya Medok tapi Asik
Ketua Paguyuban Pedagang Beringharjo Barat, Ahmad Zaenul Bintoro mengakui adanya penurunan penjualan fasyen pada puasa tahun ini. Menurut pemilik toko Batik Bintoro ini, aktivitas penjualan fasyen di pasar tersebut menurun sejak awal puasa. "Ya penurunannya kalau dirata-rata bisa sampai 50 persen," katanya.
Lesunya penjualan fasyen, kata Bintoro, masih imbas dari pandemi Covid di mana kondisi perekonomian masyarakat belum pulih 100%. Diprediksi penjualan fasyen akan kembali meningkat saat masa libur lebaran dari H+2 hingya H+7 seiring kunjungan wisatawan yang diprediksi datang ke Jogja.
"Ya Pasar Beringharjo ini kan pasar wisata, jumlah kunjungan dan penjualan dipengaruhi juga oleh kunjungan wisatawan. Sejak puasa, kunjungan wisatawan turun ya terpengaruh. Ini berbeda dengan kondisi tahun lalu yang lebih ramai," katanya.
Selain busana muslim dan fasyen batik untuk persiapan lebaran, kata Bintoro, konsumen yang datang juga membeli kebutuhan fasyen anak-anak muda. Ia memastikan, harga yang diberikan pedagang di Pasar Beringharjo masih dalam taraf wajar. "Kami berkomitmen tidak ada pedagang yang nuthuk sehingga harga yang diberikan harga wajar. Kalaupun ada kenaikan karena dari produsen harga sudah naik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Bantul School Expo Digelar di Stasion Sultan Agung, Ajang Promosi Segala Kegiatan Pendidikan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
- LPS Siapkan Rp237 Miliar untuk Klaim Simpanan Nasabah, Berikut Daftar 10 Bank Bangkrut Tahun Ini
- SBI Perkuat Fokus Pada Efisiensi dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
Advertisement
Advertisement