Advertisement
Harga Gabah April Rata-rata Naik 8,22%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat rata-rata harga gabah pada April 2023 secara bulanan atau month to month (mtm) mengalami kenaikan 8,22%. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp5.600 per kg naik 2,72%.
"Pada Maret juga terjadi panen raya dan April masih ada panen, tapi harga gabah mengalami kenaikan," ucapnya, Kamis (4/5/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Korban Perampasan Motor Samsat Palsu di Jogja: Wajahnya Jelas di Video!
Kemudian untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp4.822,50 per kg atau mengalami kenaikan 4,86% dibandingkan bulan Maret. Lalu gabah luar kualitas harganya Rp4.800 per kg atau naik 6,67%. Sehingga diperoleh angka rata-rata harga gabah April 2023 sebesar Rp5.355 per kg atau mengalami kenaikan 8,22%.
Dia menjelaskan perkembangan harga gabah April 2023 untuk harga gabah di tingkat petani tertinggi ada di posisi Rp6.000 per kg untuk kualitas GKG varietas mekongga dan sunggal. Sementara harga gabah terendah Rp4.700 per kg untuk kualitas GKP varietas IR-64.
"Perkembangan harga gabah April 2023, harga gabah di tingkat petani harga tertinggi mencapai 6.000 per kg," lanjutnya.
Sementara itu, berdasarkan Perbadan No 6 Tahun 2023 harga pembelian pemerintah (HPP) GKG Rp6.200 per kg, GKP tingkat petani Rp5.000 per kg, dan GKP tingkat penggilingan Rp5.100 per kg. "Mulai diberlakukan pada April."
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) April 2023 di DIY mencapai angka 102,90 naik 0,74% dibandingkan bulan lalu. Indeks Harga Terima Petani 123,18 naik 0,76% dari bulan Maret 2023. Komoditas penyumbangnya adalah ketela pohon, melon, kacang tanah, dan ayam ras pedaging.
BACA JUGA: Korban Perampasan Motor Samsat Palsu di Jogja Lapor Polisi
Lalu Indeks Harga Bayar Petani mencapai angka 119,70 naik 0,02% dari bulan sebelumnya, dengan komoditas penyumbang di antaranya kacang panjang, jagung pipilan, buncis, dan brokoli.
"Kalau dilihat perkembangan pada masing-masing sub sektor secara ringkas ada tiga sub sektor yang alami kenaikan. Indeks tanaman pangan alami kenaikan 1,16%, kemudian tanaman perkebunan rakyat alami kenaikan 1,30% dan peternakan alami kenaikkan 0,01%. Penurunan dialami oleh hortikultura 0,09% dan perikanan 0,11%."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Rafael Nadal dan Daniil Medvedev Berpeluang Ketemu di AFP Masters Roma
- PSIK Lolos ke 32 Besar Liga 3 Nasional jika Menang Lawan Persedikab Besok Sore
- KPK Tahan Gus Muhdlor terkait Kasus Korupsi, Subandi Jadi Plt Bupati Sidoarjo
- Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Alami Depresi, Proses Hukum Tunggu Observasi
Berita Pilihan
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
Advertisement
Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY: Momen Ramadan Hingga Pemilu Dongkrak Ekonomi DIY Triwulan I 2024
- Sempat Lesu Saat Lebaran, PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel Bulan Ini Rata-rata 85%
- Mitra Binaan Pertamina Patra Niaga JBT Raup Omzet Hingga Rp30 juta di Sinergi Karya Usaha Unggulan
- Menteri Pariwisata Tegaskan Tidak Ada Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat
- Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM
- Gojek Luncurkan Paket Berlangganan Gojek PLUS, Makin Hemat dengan Jaminan Diskon di Tiap Transaksi
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
Advertisement
Advertisement