Advertisement
Ini Upaya Disperindag Dongkrak Ekspor DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ekspor DIY mengalami kontraksi dua triwulan berturut-turut secara tahunan (yoy) yakni pada triwulan IV 2022 sebesar 8,15% dan triwulan I 2023 17,34%. Meski demikian, secara bulanan (mtm) Maret tumbuh 3,74% dibandingkan Februari 2023.
BACA JUGA: Nilai Ekspor DIY Melesat 3,74%
Advertisement
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti mengatakan kontraksi ekspor dibandingkan tahun lalu salah satunya disebabkan oleh dampak perang Rusia-Ukraina.
Alhasil, menimbulkan krisis ekonomi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Sehingga permintaan ekspor menurun, meski tidak ada pembatasan.
"Memang ada kontraksi nilai ekspor dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama," ucapnya, Kamis (11/5/2023).
Kini DIY juga melirik pasar ekspor Arab. Menurutnya tindak lanjut dari misi dagang ke Arab sudah ada importir yang siap menampung untuk komoditas salak dan gudeg. Mereka sudah meninjau ke DIY dan siap membeli.
"Untuk salak tantangannya teknologi, bagaimana bisa dikirim ke Arab masih segar melalui laut. Saat ini tengah dicari strateginya karena peluangnya besar," jelasnya.
Sementara untuk komoditas gudeg sudah dilakukan koordinasi menjalin kerjasama bahan baku nangka, dengan quality control (QC) yang harus sama.
Ekspor terbesar dari DIY menurutnya masih pada pakaian jadi bukan rajutan, sarung tangan, furniture. Untuk furniture, kata Syam, importir baru akan datang sekitar Juli mendatang.
"Semoga bisa terealisasi segera ekspornya," lanjutnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan saat terjadi panen raya konsentrasi masyarakat fokus melakukan panen terlebih dahulu. Sehingga untuk aktivitas lain, industri kecil produk ekspor menjadi fluktuatif. Bisa juga berkaitan dengan pangsa pasar yang kompetitif. Dia berharap ekspor akan semakin membaik seiring dengan bangkitnya perekonomian.
"Laju pertumbuhan ekspor triwulan I 2023 mengalami kontraksi, sudah dua triwulan berturut-turut. Triwulan IV 2022 sebesar 8,15% dan triwulan I 2023 17,34%." katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Aprisindo: Idustri Alas Kaki Dalam Negeri Masih Menghadapi Tekanan
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
Advertisement
Advertisement