Advertisement
Viral Gaji Ahok di Pertamina, Kekayaannya Mencapai Rp53,6 Miliar! Ini Rinciannya
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Gaji Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kabarnya mencapai Rp8,3 miliar per bulan membuat geger warganet. Banyak video sarkas dari netizen menyindir bagaimana pemerintah telah berlaku tidak adil kepada rakyat dan pentinggi negara.
Pasalnya, di saat para pejabat menerima berbagai macam pendapatan, tunjangan, dan bonus yang berjumlah miliaran, ada rakyat yang yang menjerit melawan lapar untuk bertahan hidup.
Advertisement
BACA JUGA: Geger Gaji Ahok Rp8,3 Miliar, DPR Minta BPK Lakukan Audit
Hal inilah yang membuat Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit struktur gaji serta tunjangan Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mencapai miliaran rupiah per bulan.
"Pertamina juga sebaiknya mengklarifikasi pemberitaan mengenai gaji Komisaris Utama Pertamina yang viral di medsos dan media massa lainnya. Apa benar gaji Ahok dan anggota komisaris lainnya sebesar Rp8,3 miliar. Kalau berita ini benar maka sungguh ironis sekali," jelas Mulyanto.
Sebagai informasi, Rp8,3 miliar tersebut dianggap sebagai total pendapatan, termasuk tunjangan dan bonus. Sementara gajinya sendiri, Ahok pernah mengatakan bahwa gajinya mencapai Rp170 juta per bulan. "Rp170 juta lah kira-kira," kata Ahok dalam talkshow live IG TV Mata Najwa yang diunggah pada Agustus 2020 lalu.
Selain itu, gaji Rp170 juta per bulan juga naik berkali-kali lipat dari gajinya sebelumnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dilansir dari LHKPN, harta terbaru yang dilaporkan mantan Gubernur dki Jakarta tersebut saat ini mencapai Rp53.667.208.314.
Mengulik laporan keuangan perseroan 2022, Pertamina mencatatkan total kompensasi manajemen kunci direksi dan dewan komisaris mencapai US$70,75 juta atau senilai Rp1,06 triliun (asumsi kurs Rp15.110 per US$). "Kompensasi yang dibayar dan terutang pada manajemen kunci dan dewan komisaris pada periode yang berakhir 31 Desember 2022 masing-masing sebesar US$23,9 juta dan US$46,8 juta ," demikian tertulis dalam laporan keuangan Pertamina dikutip Selasa (1/8/2023).
Dengan demikian, total anggaran kompensasi yang digelontorkan Pertamina ke dewan komisarisnya sebesar US$46,84 juta atau Rp707,76 miliar. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat atau 192% dari nilai kompensasi tahun sebelumnya sebesar US$16,04 juta atau Rp242,48 miliar.
Adapun, Pertamina tercatat memiliki tujuh orang komisaris termasuk Ahok. Apabila nilai kompensasi dibagi secara sama rata, maka tiap dewan komisaris diasumsikan mendapat Rp101,10 miliar per tahun. Dengan demikian, dalam sebulan kompensasi yang diterima dewan komisaris Pertamina, termasuk Ahok diperkirakan berada pada kisaran Rp8,42 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
Advertisement
Pilkada 2024: PPP Jogja Akan Gandeng 5 Parpol Bentuk Koalisi Besar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Pabrik di Purwakarta, Ini Ancang-Ancang Bisnis Manajemen BATA yang Baru
- Siap-Siap! Survei Ekonomi Pertanian DIY Digelar Juni Mendatang
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Kotta GO Hotel Yogyakarta Umumkan Harga dan Pelayanan Spesial di Website Resminya
- Update Harga Komoditas Hari Ini, Harga Beras, Cabai, Daging hingga Minyak Goreng Naik
- 10.000 Pohon Mangrove dari EIGER untuk Selamatkan Pesisir Pantura
- Festival Kuliner Chinatown Digelar di Lippo Plaza Jogja
Advertisement
Advertisement