Advertisement

OJK hingga LPS Ikut Berkomentar soal Moody's Turunkan Peringkat Bank di AS

Media Digital
Kamis, 24 Agustus 2023 - 18:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
OJK hingga LPS Ikut Berkomentar soal Moody's Turunkan Peringkat Bank di AS Monitor menampilkan nama Moody's Corp. - Bloomberg / Michael Nagle

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bank-bank di Amerika Serikat (AS) tertekan seiring dengan turunnya peringkat berdasarkan lembaga pemeringkat Moody's. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan tak ada dampak dari turunnya peringkat Moody’s bank-bank AS itu bagi industri perbankan di Indonesia. 

Sebagaimana diketahui, Moody’s memangkas peringkat 10 bank kecil hingga menengah AS satu tingkat. Moody’s juga sedang memantau 6 bank raksasa AS, yang berpotensi turun peringkat. Perubahan ini seiring penurunan keyakinan lembaga pemeringkat asal AS itu atas kondisi bank yang ratingnya dipangkas. 

Advertisement

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan berdasarkan pengamatan otoritas, kondisi perbankan di Indonesia masih meyakinkan. Kondisinya berbeda dengan bank-bank di AS. Alhasil, dampak turunnya peringkat Moody's bank-bank di AS pun minim ke bank-bank Indonesia.

"Kalau dari kacamata kami, [turunnya peringkat Moody's bank-bank AS] tidak akan berpengaruh ke kondisi perbankan kita, karena eksposur perbankan AS ke perbankan kita sangat kecil sekali," ujarnya dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Pembeli di Pangkalan LPG 3 KG Ada yang PNS, Data Tidak Bisa Diinput

Ditambah, kondisi fundamental bank-bank Indonesia menurutnya masih tahan banting. Likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari rasio alat likuid/noncore deposit (AL/NCD) dan alat likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04 persen dan 26,73 persen.

Liquidity coverage ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24 persen, melampaui threshold 100 persen. Dari sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) berada pada level 25,41 persen.

Kualitas kredit juga terjaga tercermin dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross turun ke level 2,44 persen dari bulan sebelumnya 2,52 persen. Kemudian NPL net di level stabil 0,77 persen.

Sebelumnya, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Solikin M. Juhro juga mengatakan industri perbankan Indonesia, baik dari sisi likuiditas, permodalan, dan risiko kredit masih dalam kondisi yang terjaga.

“Dari sistem ketahanan, khususnya perbankan masih bagus, dari sisi likuiditas, permodalan, dan dari sisi risiko kredit,” katanya dalam acara Taklimat Media, pekan lalu (9/8/2023).

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa pun mengatakan meski turunnya peringkat bank-bank AS bisa memicu kekhawatilran pelaku pasar, tetapi kondisi itu bisa memberi dampak yang positif bagi Indonesia.

"Ke kita harusnya positif, kenapa? Kita kan enggak pernah enggak membayar utang. Amerika hampir enggak bayar kan? Harusnya lebih jatuh lagi," ujarnya ketika ditemui di acara Like It, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, peringkat tersebut sebetulnya diberikan untuk melihat apakah satu negara mau membayar utang atau mampu bayar utang. "Kita dua-duanya mampu," tutur Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cegah Kecelakaan, Ini Aturan Disdikpora Kota Jogja Terkait Operasional Bus Study Tour

Jogja
| Senin, 13 Mei 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement