Advertisement
Ini Daftar Kota dengan Inflasi Tertinggi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sejumlah kota dalam pantauan indeks harga konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi tertinggi, bahkan melebihi dari angka inflasi nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, dari 90 kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan atau year-on-year (yoy). Setidaknya terdapat 50 kota yang mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional, yaitu 2,28 persen yoy.
Advertisement
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, menurut wilayah, inflasi tertinggi terjadi di wilayah Maluku Papua, tepatnya di Manokwari dengan inflasi yang mencapai 5,26 persen. Bahkan lebih dari dua kali lipat tingkat inflasi nasional.
“Maluku Papua inflasi tertinggi di Manokwari 5,26 persen yang juga kota IHK dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi secara nasional,” jelasnya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (2/10/2023).
Amalia menyampaikan sejumlah komoditas penyumbang inflasi di Manokwari utamanya berasal dari ikan segar yang memiliki andil 1,46 persen. Sementara angkutan udara memberikan andil 0,58 persen, rokok kretek filter andil 0,41 persen, dan tomat menjelaskan 0,39 persen dari tingkat inflasi tersebut.
Selain Manokwari, kota lainnya yang mengalami inflasi di atas nasional, seperti Tanjung Pandan di Sumatra dengan inflasi September 2023 sebesar 5,03 persen yoy. Sumenep di Jawa memiliki inflasi 4,47 persen, Kotabaru di Kalimantan dengan inflasi 3,66 persen.
Sementara itu, Maumere di Bali dan Nusa Tenggara (Bali Nusra) dengan inflasi sebesar 3,8 persen, sedangkan Luwuk di Sulawesi inflasinya hampir dua kali lipat nasional, yakni di posisi 4,37 persen.
BACA JUGA: BPS DIY Catat Inflasi September 0,29%, Harga Beras dan Bensin Jadi Biangnya
Meski demikian, inflasi terendah nasional juga terdapat di Pulau Sulawesi, yakni di Kota Manado, sebesar 1,16 persen.
Secara umum, BPS mencatat kelompok pengeluaran yang memiliki inflasi terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau, yaitu sebesar 4,17 persen dan memberikan andil 1,08 persen terhadap inflasi umum.
“Komoditas yang memberikan andil inflasi ini beras andil 0,55 persen,” lanjut Amalia.
Adapun, tekanan inflasi komponen inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di anataranya adalah biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, upah asisten rumah tangga, ikan segar, dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi.
Di sisi lain, tekanan inflasi tahunankomponen harga diatur pemerintah masih tinggi namun menunjukkan tren penurunan sejak Januari 2023. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah rokok kretek filter, rokok putih, rokok kretek, tarif kereta api, dan tarif air minum PAM.
Terakhir, untuk komponen harga bergejolak kembali mengalami inflasi secara tahunan. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, baput, dagin ayam ras, dan tahu mentah.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
Advertisement
Advertisement