Advertisement
Targetkan Kenaikan 20% Penjualan Properti Hingga Akhir Tahun, Ini Strategi REI DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estat Indonesia (REI) DIY menargetkan penjualan properti pada Triwulan IV 2023 bisa meningkat 20% dibandingkan Triwulan III 2023.
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan pameran di akhir tahun yang rencananya akan digelar di Ambarukmo Plaza akan turut mendorong penjualan properti di akhir tahun.
Advertisement
"Dua bulan ke depan kami punya target kalau dibandingkan bulan sebelumnya ada kenaikan 20% sampai akhir tahun. Dibandingkan Triwulan III, Triwulan IV kami harap ada kenaikan 10%, target kami naik 20%," ucapnya, Selasa (10/10/2023).
BACA JUGA: Rumah Eco Living Dekat Ring Road Selatan Diburu Milenial
Dia mengatakan pasar properti Jogjakarta masih bagus, karena menjadi kota tujuan investasi. Menurutnya biasanya pembeli dengan range harga di bawah Rp700 juta membeli rumah untuk dihuni sendiri. Sementara pembeli di atas Rp700 juta selain untuk dihuni juga untuk investasi.
Selain itu, pembeli dengan harga Rp700 juta ke atas ada kecenderungan merupakan rumah kedua.
"Atau kalau gak, rumah pertama dijual cari yang lebih baik, kelas ekonomi naik dan kemudian disamping tetap butuh hunian pokok yang dia ingin capai harganya diinvestasikan atau kekayaan diinvestasikan dengan cara yang lebih baik," jelasnya.
Kasus tanah kas desa (TKD) yang sempat ramai sebelumnya, hingga kini masih berpengaruh pada penjualan properti. Berdasarkan data, kata Ilham, pembeli properti lebih dari 50% berasal dari luar Jogjakarta. Sehingga berpengaruh pada penjualan ketika ada peristiwa yang mempengaruhi keyakinan mereka.
"Begitu banyaknya TKD yang dijual dalam bentuk rumah dan terjadi pelanggaran tentu pembeli kami ini kan dia gak berinteraksi secara langsung dengan in house marketing kami, dia gak bisa dapatkan informasi yang utuh akhirnya yang terjadi dia menunda sampai dia mendapatkan informasi yang utuh," paparnya.
BACA JUGA: Kasus Tanah Kas Desa Bikin Penjualan Properti DIY Lesu
Informasi yang utuh bisa diperoleh jika ada pertemuan tatap muka sehingga bisa disampaikan detailnya. Selama belum ada pertemuan langsung proses penundaan masih akan berlangsung.
"Tapi kami percaya dan yakin mereka pasti akan mencari informasi dalam waktu dekat atau beberapa saat yang akan datang karena mereka punya preferensi dengan Jogjakarta, misalnya pernah kuliah di Jogja atau aslinya Jogja atau memang pengen investasi di Jogja karena kolega-koleganya."
Interaksi secara langsung akan berdampak pada membaiknya penjualan properti di DIY. Ia berharap informasi tersebut sedikit demi sedikit bisa tersampaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Minggu 19 Mei 2024
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Jutaan UMKM Sulit Akses Pembiayaan, Sri Mulyani Perintahkan PIP untuk Ubah Bisnis Model
- KiriminAja x Plugo: Bisnis Lebih Maju Jadi Juara dengan Strategi Brand Lokal Penuh Akal
- Gobel: Pemerintah Harus Lebih Fokus Lindungi Industri Kain Nasional
- Permendag No.8/2024 Soal Barang Impor demi Kelancaran Roda Ekonomi Masyarakat
- Pojog Community Gelar Silent Pound Charity untuk Rumah Singgah Kanker Anak
- Permendag soal Barang Impor Direvisi, Begini Respons Ditjen Bea Cukai
Advertisement
Advertisement