Sepanjang Januari-September 2023,YIA Catat Pergerakan Penumpang Hampir 3,2 Orang

Harianjogja.com, JOGJA—Yogyakarta International Airport (YIA) mencatat pergerakan penumpang hampir 3,2 juta periode Januari-September 2023, angka ini tumbuh 56,05%  dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,04 juta penumpang. Kemudian untuk pergerakan pesawat sebanyak 22.980 atau tumbuh sebesar 60,69% dan untuk kargo sebanyak 9.000-an ton tumbuh 53,86%.

"Kami menargetkan 3,4 juta penumpang sampai Desember. Jika melihat tren trafik, bisa mencapau 4,1 orang. Untuk pertumbuhan penumpang kami 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya, periode yang sama. Tteapi ini masih jauh dari kapasitas 20 juta per tahun," ucap PGS. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta, Misranedi saat berkunjung ke kantor Harian Jogja, Jumat (13/10/2023).

Menurutnya YIA baru saja menerima Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2023. YIA meraih peringkat I Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri.

Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 29 September 2023 lalu merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan bagi entitas yang memiliki peranan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia dalam setahun terakhir.

Khususnya bidang efisiensi dan konservasi energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca. "Beberapa minggu lalu kami dapat penghargaan PSBE 2023, kami meraih peringkat kategori manajemen energi di bangunan gedung dan industri, 2022 kami juga terima Subroto Award PSBE, tapi untuk kategori Gedung Hemat Energi Sub Kategori Gedung Hijau," ucapnya.

Menurutnya sejak awal pengambangan, YIA disiapkan untuk menjadi bandara yang hijau. Didukung area terbuka hijau sebesar 19,84% atau seluas 26.500-an meter persegi.

BACA JUGA: Ini Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini, Berangkat dari Stasiun Tugu

Kemudian dari sisi operasionalnya YIA menerapkan berbagai perangkat utilitas yang mendukung konsep ramah lingkungan, seperti penggunan lampu LED, penerangan jalan umum dengan solar cell, penerapan fitur sleep mode pada elevator, lift, dan travelator, serta penggunaan kaca bangunan sunergy green.

"Artinya kondisi ini menjadi penghemat energi, di sisi lain dalam operasional kami menerapkan manajemen operasi berbasis trafik, jadi kalau trafik sekian ribu utilitas kami kurangi. Jadi kami ada perhitungannya," ucapnya.

Atas berbagai upaya yang dilakukan YIA bisa menghemat energi sampai dengan 2022 5.584.501 kWh dibandingkan 2020 atau setara Rp7,3 miliar dengan tarif listrik Rp1.324,7 per kWh.

Kesiapan Hadapi Bencana

Airport Safety Risk and Performance Management Senior Manager, R. Bambang Triyono mengatakan YIA sudah bersertifikat menjadi lembaga yang menjaga terkait kebencanaan, khususnya tsunami. Mitigasi telah dilakukan jika terjadi tsunami yang berdampak ke bandara.

"Bandara YIA proses pembangunannya penuh resistensi di awal. Dan lokasi penentuan kenapa di Kulonprogo, secara geografis berada di kurang dari 400 km patahan Indo-Australia dan kurang dari 200 meter Patahan Opak sehingga potensi jika terjadi bencana khususnya tsunami akan berdampak ke bandara YIA, pastinya kami lakukan mitigasi," paparnya.

Terkait mitigasi kebencanaan, kata Bambang, YIA didukung oleh BMKG, BPBD, serta instansi dari Kementerian. "Kami harus siap di kondisi yang disaster sehingga YIA bandara pertama yang ada di Indonesia certified bandara siap bencana, yang kedua Denpasar."

Desa di sekitarnya juga sudah tersertifikasi sebagai desa tanggap bencana. Contonya Desa Glagah, Temon Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News