Advertisement
Dipajang di Mal, Produk Desa Preneur DIY Mampu Hipnotis Para Pengunjung
Advertisement
SLEMAN—Produk-produk Desa Preneur binaan Sibakul didorong naik kelas melalui pameran yang digelar di pusat perbelanjaan.
Dipajang di etalase Jogja City Mall, produk-produk Desa Preneur ternyata terlihat tak kalah dengan produk pabrikan dan justru tampil mentereng.
Advertisement
Tampil dengan stan megah milik Sibakul, produk Desa Preneur dipajang dengan displai mewah. Pasalnya beragam barang kerajinan hingga olahan kuliner dari Desa Preneur yang berkualitas terbaik dan layak memang harus ditampilkan dengan menarik.
Kesempatan promosi ini dijawab penuh para Desa Preneur lewat produk-produk kreasi tingkat tinggi. "Ini mempromosikan produk
Desa Preneur yang sudah pada tahap pengembangan atau maju. Sehingga kami memberikan ruang promosi dari desa-desa binaan kami untuk bisa masuk ke pusat perbelanjaan seperti mal," kata Kabid Kewirausahaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop-UKM) DIY, Wisnu Hermawan di Jogja City Mall, Sabtu (14/10/2023).
BACA JUGA: Bakal Jadi Sentra UKM, Begini Update Pembangunan Eks Hotel Mutiara
Memboyong produk Desa Preneur ke mal tentu bukan tanpa rencana. Setelah acap kali menampang di berbagai pameran mulai dari tingkat kalurahan hingga level kabupaten, produk Desa Preneur kini dibawa ke pusat perbelanjaan supaya memahami strategi pemasaran
di sana. Karena tak menutup kemungkinan, lain lokasi, lain pula strategi promosi.
"Mereka bisa mengenal nilainilai kalau promosi di mal itu beda dengan promosi di desa. Ada standar-standarnya yang pengin kami kenalkan kepada mereka terhadap tata kelola bisnis di pusat perbelanjaan," ujar dia.
Dari 85 Desa Preneur di DIY, 18 di antaranya dibawa ke Jogja City Mall untuk ikut tampil di Pekan Inovasi Sosial. Di stan Sibakul yang mengusung konsep Island (kepulauan), bermacammacam produk dari belasan Desa Preneur tersebut ditampilkan setelah melewati proses kurasi.
"Kurasinya tentu kategori mereka [Desa Preneur] yang sudah mendapat binaan lebih dari dua tahun. Kemudian produknya sudah punya sertifikat minimal ada PIRT ada sertifikasi halalnya, kemudian ada expired date dan dari taste juga kita coba itu layak untuk dipromosikan atau tidak," ujar Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- OJK: Kerugian Penyelenggara Pinjol Menurun di Angka Rp27,3 Miliar
- BEI DIY Catat Ada Penambahan 3.890 Investor Baru pada April 2024
- Belajar dari Kecelakaan Bus di Subang, Asita DIY Minta Organda Lebih Perhatikan Keamanan
- Masyarakat Gemar Utang di Paylater, Pinjaman Tembus Rp6 Triliun Per Maret 2024
- Wamenkeu Sebut Konsumsi Rumah Tangga Topang Perekonomian Nasional
- Ekonom Sebut Perputaran Uang Judi Online Bisa Pengaruhi Pergerakan Rupiah
Advertisement
Advertisement