Advertisement

Kenaikan Harga Cabai Jadi Penyebab Inflasi DIY, Stok DIY Aman

Anisatul Umah
Minggu, 03 Desember 2023 - 10:37 WIB
Sunartono
Kenaikan Harga Cabai Jadi Penyebab Inflasi DIY, Stok DIY Aman Tanaman cabai - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan stok cabai saat ini dalam kondisi aman. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan pantauan petugas di pasar-pasar dilakukan setiap hari untuk memastikan stok dalam kondisi aman.

Menurutnya tidak ada penurunan stok cabai di pedagang pasar. Misalnya biasanya stok untuk lima hari ke depan, dan saat ini masih dalam kondisi tersedia. Sejauh ini belum ditemukan kendala dalam mencari pasokan.

Advertisement

"Kalau ketersediaan stok ada, kami selalu memantau melalui petugas di pasar. Ada laporan setiap hari, disamping ity ada WA grup dengan pemasok bahan pangan. Artinya kami selalu memantau bahan pangan tersebut dan saat ini masih aman tersedia," ucapnya, Sabtu (2/11/2023).

BACA JUGA : Harga Masih Tinggi, Pemda DIY Dorong Petani Cabai Manfaatkan Teknologi

Kerja sama dilakukan dengan distributor. Mereka siap menyuplai ketersediaan cabai, dan sudah mengikuti pasar lelang meski tidak banyak. "Meskipun nggak tahan simpan, tapi mereka sudah siap memasok untuk cabai. Kami akan sediakan di pasar murah," katanya.

Syam menyebut terkait pasar murah, seperti yang diharapkan Bank Indonesia (BI) dalam melihat inflasi tidak bisa dari satu sisi konsumen saja. Namun juga melihat kesejahteraan dari petani.

"Pemerintah harus berada di posisi tengah. Kalau kami tidak 100% ke konsumen. Untuk lebih banyak operasi pasar dan pasar murah juga memerlukan anggaran besar. Ini yang juga kami mungkin dari sisi anggaran perlu dipikir sejauh mana," lanjutnya.

Plh Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Heru Saptaji menyampaikan di November 2023 tekanan inflasi terutama disumbang oleh komoditas pangan seperti aneka cabai, telur ayam ras, dan bawang merah. Disebabkan kekeringan yang terjadi di beberapa daerah di DIY, seperti Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Sleman.

"Sehingga memicu berkurangnya produksi cabai akibat banyak petani mengalami gagal panen untuk komoditas cabai rawit dan cabai merah. Selain itu, sentra-sentra cabai di luar DIY seperti Jateng, Jatim, Jabar juga mengalami hal serupa. Kondisi ini menyebabkan harga komoditas tersebut meningkat di pasar," ungkapnya.

Dampak kekeringan yang terjadi juga mempengaruhi pasokan bawang merah, sehingga berdampak pada kenaikan harga. Sementara itu, kenaikan harga telur ayam ras disebabkan oleh meningkatnya harga pakan [jagung/bekatul] akibat minimnya pasokan sehingga mendorong biaya produksi.

"BI memperkirakan inflasi DIY akan terus berada pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah [TPID] DIY dalam ketersediaan pasokan dan kestabilan harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [GNPIP]."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Gunungkidul
| Minggu, 05 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement