Advertisement
Smartfren Perkuat Jaringan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru 2024

Advertisement
JAKARTA—Menjelang momen perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, Smartfren memperkuat jaringan di seluruh wilayah operasionalnya. Adapun penguatan tersebut dilakukan dengan optimasi jaringan, pengerahan mobile base transceiver station (Combat), hingga perluasan coverage di berbagai wilayah yang sudah bisa menikmati layanan telekomunikasi Smartfren. Hal ini untuk terus memastikan pelanggan mendapatkan kualitas layanan terbaik dalam mendukung berbagai kegiatan mereka.
Secara nasional, lonjakan traffic Internet di jaringan Smartfren pada momen perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 dipresiksi mencapai 10%-20% lebih tinggi dari hari biasa.
Advertisement
Agus Rohmat, VP Network Operations Smartfren mengatakan, “Kami telah meningkatkan kapasitas jaringan secara nasional hingga meningkat 10,5% dibandingkan hari biasa. Harapannya dengan jaringan Smartfren yang semakin kuat, akan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati layanan telekomunikasi terbaik dari kami, sekaligus memanfaatkannya untuk kegiatan yang produktif serta berkontribusi positif untuk Indonesia.”
Smartfren juga terus meluncurkan berbagai produk yang relevan dengan kebutuhan digital masyarakat. Beberapa diantaranya berupa paket Smartfren Kuota yang memberikan koneksi data dengan kuota super besar. Pelanggan kini bisa mendapatkan Smartfren Kuota 100 GB seharga Rp100 ribu dalam bentuk vocer di outlet terdekat, atau melalui aplikasi MySmartfren. Jika ingin lebih besar lagi, tersedia pula Smartfren Kuota 200 GB seharga Rp200.000; 300 GB seharga Rp300.000; dan 500 GB seharga Rp500.000. Kuota super besar ini juga bisa didapat dengan mudah di aplikasi MySmartfren atau melalui telepon ke *888#. Seluruh pelanggan paket Smartfren Kuota ini juga mendapatkan manfaat gratis telepon dengan suara berkualitas high definition ke seluruh nomer Smartfren lainnya.
BACA JUGA: Lolos dari Sanksi Berat, PSIS Semarang Segera Menjamu Madura United
Astiyanto Tri Muktiwibowo, VP Product Marketing Smartfren menambahkan, selain paket data super besar, bagi pelanggan yang membutuhkan paket data harian, Smartfren juga telah melengkapi pilihan paket datanya dengan Kuota Series yang terdiri dari paket data 10 GB (3 hari) senilai Rp15.000, 15 GB (5 hari) senilai Rp20.000; 25 GB (7 hari) senilai Rp30.000; dan 50 GB (14 hari) senilai Rp60.000.
“Smartfren ingin membuat pelanggan semakin nyaman dalam menggunakan internet. Karena itu kami selalu rutin memperkuat jaringan, dan memberi pilihan paket data yang lengkap; mulai dari Kuota Super Besar hingga Kuota Series dengan harga yang sangat terjangkau guna memenuhi kebutuhan pelanggan. Ini adalah paket data terbaik di kelasnya yang paling mendukung kegiatan digital, baik itu untuk akses internet sehari-hari maupun membuat berbagai karya memanfaatkan internet,” kata Astiyanto.
Selain paket tersebut, pelanggan Smartfren bisa juga upgrade layanan dengan memanfaatkan e-Sim sehingga tidak lagi menggunakan kartu perdana fisik dan memaksimalkan teknologi di smartphone miliknya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perang Dagang, China Balas Amerika Serikat dengan Mengenakan Tarif Impor 125 Persen
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
- Rencana Pembukaan Keran Impor Tanpa Kuota, Wamentan Pastikan Tidak Merugikan Industri Lokal
- Trump Berlakukan Tarif Impor, Ini Daftar Negara yang Negosiasi dengan AS
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- IHSG Jeblok, Ekonom UGM Sebut Saat yang Tepat untuk Beli Tapi Jangan Asal
- Uang Beredar Lebaran 2025 di DIY Turun 21 Persen Menjadi Rp4,6 Triliun
- Tarif Impor AS ke China 145 Persen, IHSG Berpotensi Kembali Melemah Mengikuti Bursa Global
- BSI Semakin Fokus Garap Transaksi Ritel UMKM di Jogja
- Efek Domino Tarif Impor Donald Trump, Ini Penjelasan Pakar Ekonomi
- China Menyebut Tidak Mau Perang dengan dengan Amerika Serikat
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
Advertisement