Advertisement

Suplai Pangan Masih Tergantung Global, Inflasi Harus Diwaspadai

Anisatul Umah
Rabu, 27 Desember 2023 - 21:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Suplai Pangan Masih Tergantung Global, Inflasi Harus Diwaspadai Pemantauan harga sejumlah bahan pokok dan sejumlah komoditas lain di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tren pertumbuhan ekonomi DIY 2024 diramal akan lebih baik dari tahun ini. Namun suplai pangan Indonesia yang masih tergantung global dapat memengaruhi inflasi.

Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo meramal ekonomi DIY bisa tumbuh di kisaran 5,5%-5,6% tahun depan. Di atas target nasional 5,2%. Sementara terkait dengan inflasi menurutnya yang perlu diwaspadai adalah terkait dengan pangan. Sebab kondisi global belum membaik dan pangan Indonesia masih bergantung dari suplai global.

Advertisement

Beberapa negara yang biasa ekspor pangan kini berhenti ekspor. Sebab perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina masih berlanjut. Sehingga beberapa komoditas pangan yang disuplai dari impor kemungkinan akan terdampak.

"Harus hati-hati saja, inflasi pangan tetap bisa jadi momok. Pengalaman yang lalu kasus inflasi secara nasional dan daerah bisa didorong karena pangan dalam arti luas," jelasnya, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Loyo di Akhir Tahun, Ini Penyebabnya

Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi DIY, Ini Tanggapan Pelaku Angkutan Pariwisata

BI DIY: Ada 3 Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan III/2023

Selain pangan, inflasi juga bisa disumbang dari sektor pendidikan, misalnya jika terjadi kenaikan SPP. Juga berasal dari kenaikan harga tiket saat musim liburan.

"Saat liburan harga tiket melonjak, ini yang ke depan harus jadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, pemerintah daerah (Pemda), dan Bank Indonesia (BI) tidak hanya memastikan stok aman, namun juga distribusinya," lanjutnya.

Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim memperkirakan inflasi 2024 diperkirakan semakin melandai dan berada pada sasaran 2,5% plus minus 1%. Penyesuaian suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diperkirakan akan mempengaruhi penurunan ekspektasi inflasi.

Penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama  TPID dalam tajuk 4K [Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif] juga diharapkan dapat mengendalikan inflasi. Beberapa tarif terkait bahan bakar rumah tangga, air serta BBM non subsidi yang masih stabil dengan tahun 2023 diperkirakan dapat menghambat pertumbuhan inflasi.

"Ke depannya terdapat beberapa risiko dan faktor yang perlu diwaspadai dalam rangka menjaga pencapaian target inflasi diantaranya penyelenggaraan event yang diselenggarakan berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu, kemungkinan anomali iklim yang mempengaruhi produktivitas pertanian serta peningkatan permintaan antar daerah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Awasi Pejabat Daerah Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 02 Mei 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement