Advertisement
Ini Kendala Penjualan Motor Listrik Menurut Dealer
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah mendorong penggunaan motor listrik melalui subsidi Rp7 juta. Marketing eV Studio Yogyakarta, Tri Saputra mengatakan masih ada kendala dalam penjualan kendaraan listrik yakni terkait dengan stok.
"Untuk kendala penjualan di awal tahun masih sama seperti tahun kemarin yaitu kendala di ketersediaan stoknya, karena memang masih langka dari manufakturnya," paparnya, Kamis (18/01/2024).
Advertisement
Sementara terkait dengan klaim subsidi motor listrik dari pemerintah masih mengalami keterlambatan untuk pencairannya. Namun secara administratif di laman SISAPIRa (Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua) sudah baik.
"Untuk sementara klaim Rp7 juta masih mengalami keterlambatan untuk pencairannya, tetapi untuk proses secara administratif di akun klaim subsidi SISAPIRa sudah oke," jelasnya.
Baca Juga
Daftar Motor Listrik di Indonesia, Mulai Rp9 Jutaan, Solusi BBM Naik
Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat, Ini Penjelasan Pengamat..
Aturan Standarisasi Baterai Motor Listrik Segera Disahkan
eV Studio Yogyakarta mencatat pada periode September 2023 sampai awal Januari 2024 sudah terjual 20 unit untuk motor subsidi. "Untuk target 2024 kita estimasi 20 unit per bulannya," lanjutnya.
Melansir dari laman SISAPIRa pada 2023 penyaluran subsidi Rp7 juta mencapai 11.532 unit. Sementara di 2024 dari kuota 600.000 unit, yang sudah masuk proses pendaftaran 8.214 unit, terverifikasi 2.987 unit, dan tersalurkan 0 unit. Sehingga masih ada kuota 588.799 unit.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Arif Wismadi menjelaskan layaknya hidup, teknologi juga punya beberapa siklus. Mulai dari lahir, tumbuh, dewasa, menua, dan mati. Di setiap tahap, strategi menumbuhkannya berbeda-beda.
Menurutnya saat ini motor listrik ada di tahap tumbuh, cirinya kebutuhan biaya banyak tapi penambahan fungsi tidak begitu banyak. Kendaraan listrik masih dituntun untuk menghasilkan baterai yang efisien.
"Untuk itu memang market mestinya tidak menargetkan untuk masyarakat umum yang hanya bisa dipenetrasi oleh teknologi yang sudah matang," paparnya.
Sebab teknologinya belum matang, ia menyebut mestinya yang menjadi sasaran captive market, dengan satu transaksi dapat terbeli jumlah besar. Misalnya kendaraan operasional perusahaan yang punya komitmen green.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Golkar Lakukan Survei Elektabilitas Balon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Bantul 2024 Pekan Ini
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Mendag Minta Penyedia Jastip Taati Aturan Pemerintah
- Menteri Perdagangan Usulkan Harga Minyakita Dinaikkan Rp1.000 per Liter
- BI DIY: Momen Ramadan Hingga Pemilu Dongkrak Ekonomi DIY Triwulan I 2024
Advertisement
Advertisement