Advertisement
BPS Sebut Dampak El Nino Diperkirakan Masih Pengaruhi Ekonomi DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebut dampak El Nino diperkirakan masih akan berpengaruh pada perekonomian DIY di Triwulan I 2024. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan dari sektor pertanian harus bisa membaca dan memanfaatkan musim dengan sebaik-baiknya.
"Mungkin di Triwulan I 2024 juga masih ada ekornya El Nino, artinya belum benar-benar normal," ucapnya, Rabu (7/2/2024).
Advertisement
Beberapa hal yang perlu diperhitungkan di sektor pertanian seperti memilih komoditas-komoditas yang tepat dengan kondisi curah hujan saat ini. "Ini menjadi salah satu yang patut diperhitungkan untuk usaha tani di DIY," katanya.
Menurutnya, selain tanaman pangan, peternakan dan hortikultura seperti cabai, bawang, dan buah-buahan juga menjadi penyumbang sektor pertanian.
Ekonomi DIY pada triwulan IV 2023 secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar tumbuh 4,86%. Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyampaikan beberapa faktor pendorong ekonomi DIY di triwulan IV di antaranya penghapusan PPKM sejak 2022, sehingga mendorong ekonomi DIY sepanjang 2023, termasuk pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim mengatakan faktor lain pendorong ekonomi DIY adalah persiapan pelaksanaan kampanye di akhir tahun dan berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN). Seperti pelabuhan di Gunungkidul, proyek tol Jogja-Solo, dan jembatan Srandakan II.
"Meski demikian, kinerja positif ekonomi tertahan oleh pengaruh dinamika cuaca yang menyebabkan mundurnya masa panen komoditas hortikultura dan ketidakpastian kondisi perekonomian yang menahan permintaan ekspor, serta mempengaruhi kinerja industri pengolahan," jelasnya.
Sementara pertumbuhan ekonomi DIY secara keseluruhan 2023 tumbuh 5,07% yoy. Ibrahim menyebut capaian ini menjadi yang tertinggi se-Jawa dan lebih tinggi dari nasional. Faktor pendorong perekonomian sepanjang 2023 di antaranya permintaan domestik yang masih kuat disertai dengan kenaikan pendapatan UMP 2023.
Kenaikan APBD perubahan yang berdampak pada belanja pemerintah, serta masih berlanjutnya pembangunan PSN. Meski demikian, kinerja positif pada periode laporan tertahan oleh pengaruh dinamika ketidakpastian geopolitik di tengah konflik yang berlangsung.
"Faktor lain, Fenomena El-Nino yang terjadi juga mempengaruhi produksi pertanian. Berdasarkan perkembangan tersebut, maka pertumbuhan ekonomi DIY 2023 relatif melambat dari tahun 2022 yang tumbuh 5,15% yoy," katanya.
EKonomi DIY 2024 diperkirakan masih akan tumbuh positif kisaran 4,8-5,6% yoy. Beberapa tantangan kondisi ekonomi global maupun domestik perlu diantisipasi agar dapat mencapai ekonomi DIY yang berkualitas dan berkesinambungan.
"Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda), BI, dan instansi terkait lainnya akan terus diperkuat guna meningkatkan perekonomian DIY."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Fantastis! Perputaran Uang Judi Online di Indonesia Capai Rp327 Triliun
- BI DIY: Inflasi April 2024 Terjaga Meski Ada Momen Lebaran
- Disperindag DIY Dorong Industri Menyasar Pasar Dalam Negeri
- Yamaha 2 University with Udinus Semarang: Ikuti Lomba Animasi Feat Yamaha Moving Forw(Art) with Yamaha Fazzio
- Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta
- Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan, Jago Syariah Ambil Bagian dalam Halal Fair 2024
- Sudah Ada 11 Bank Bangkrut Sepanjang Tahun Ini, LPS: Kami Siap Klaim Dana Nasabahnya
Advertisement
Advertisement