Advertisement
Pagi Ini Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik sedikit pada Kamis (8/2/2024) seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 30 sen dolar AS atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 2.051,70 dolar AS per ounce. Emas hampir stabil tanpa ada perkembangan fundamental baru yang mempengaruhi pasar.
Advertisement
Pada Rabu (7/2/2024) di Brookings Institution, Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler menyatakan akan “tepat” untuk menurunkan suku bunga AS apabila inflasi terus melambat. Namun, ia menekankan “sangat penting” inflasi kembali ke target bank sentral, yakni sebesar 2 persen.
Kugler tidak menyinggung kapan penurunan suku bunga mungkin dilakukan, tetapi diindikasikan bahwa hal itu akan tergantung pada seberapa cepat perlambatan inflasi.
Dalam pidato pada Rabu (7/2) di Boston Economic Club, Presiden Fed Boston Susan Collins menyampaikan bahwa saat ini sudah berada di jalur menuju stabilitas harga dengan inflasi yang bertahan lama di angka 2 persen. Jika kemajuan ini terus berlanjut, Federal Reserve dapat mulai “di akhir tahun ini” untuk menurunkan suku bunga.
Meskipun demikian, Collins memperingatkan The Fed memerlukan lebih banyak bukti terkait tingkat inflasi sebesar 2 persen bisa dipertahankan.
Dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch pada Rabu (7/2), Presiden Fed Richmond Tom Barkin mengatakan beberapa kemajuan inflasi baru-baru ini mungkin merupakan “penipuan”. Ini berarti situasi kemajuan yang terlihat dalam inflasi tidak nyata.
“Merupakan ide yang bagus bagi Federal Reserve untuk meluangkan waktu dengan penurunan suku bunga mengingat semua ketidakpastian tentang ke mana arah ekonomi AS. Sejujurnya, perkiraan saya tidak pasti. Itu sebabnya saya pikir masuk akal untuk bersabar,” ucap Barkin.
Di sisi lain, investor menunggu rilis data inflasi pada Selasa (13/2) pekan depan. Terkait logam mulia perak, untuk pengiriman Maret turun 11,80 sen atau 0,52 persen menjadi ditutup pada 22,36 dolar per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April turun 24,10 dolar AS atau 2,65 persen ditutup menjadi 886,90 dolar per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Susul Parpol Lain, PKB Sleman Buka Penjaringan Bakal Calon untuk Pilkada Pekan Depan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Begini Perjalanan Bata, Merek Sepatu Legendaris yang Pilih Tutup Pabrik karena Merugi
- HET Beras Dikerek, Ekonom Ingatkan Dampaknya bagi Masyarakat
- Update Harga Bahan Pokok Hari Ini 6 Mei 2024: Beras, Minyak Goreng, Bawang Putih Naik
- PLN Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Gelaran Proliga Jatidiri 2024 dengan Backup Listrik 4 Lapis Tanpa Kedip
- Listrik Masuk Sawah, Petani Sragen Untung 35% LebihBanyak dengan Program Electrifying Agriculture PLN
- Penerbangan Langsung Bandara YIA-Bangkok Diminta Segera Dibuka
- Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tumbuh 5,02 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement