Advertisement
Tanpa Orkestrasi Sektor Wisata, Kunjungan Wisatawan Saat Libur Lebaran di DIY Terancam Ngedrop
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut wisata DIY bisa lesu lagi saat lebaran 2024 jika tidak ada orkestrasi dari semua sektor wisata di masing-masing kabupaten/kota.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan sampai saat ini belum ada perubahan produk wisata yang signifikan, ritme nya hampir sama dengan tahun lalu. Dia berharap segera ada orkestrasi dari kabupaten/kota arahnya mau ke mana. Menurutnya produk dari masing-masing kabupaten/kota harus ada perbedaan dan saling melengkapi.
Advertisement
BACA JUGA: Okupansi Hotel Periode Pemilu Drop, PHRI DIY Promo Diskon Tunjuk Jari Bercap Biru
"Sebenarnya permasalahan itu sudah selalu industri sampaikan ke government. Karena kalau tanpa orkestrasi tentunya hal ini [wisata lesu] akan terulang kembali," ucapnya, Selasa (19/03/2024).
Industri meminta agar ada langkah-langkah antisipasi. Namun sampai saat ini belum nampak. Padahal masing-masing kabupaten/kota punya identitas yang berbeda terkait dengan pola pengembangan pariwisata. Sehingga tidak terjadi duplikasi satu sama lain.
"Ini yang sebenarnya industri kahawatirkan, pada saat lebaran nanti kemungkinan bisa terulang kembali itu ya. Dan ini yang harapannya benar-benar bisa ada langkah-langkah antisipasi. Tetapi sampai hari ini kami belum melihat langkah-langkah itu," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan pertumbuhan infrastruktur perlu diikuti dengan upaya promosi potensi. Bobby menyebut anggaran untuk badan promosi baru ada di Kabupaten Sleman dan Kota Jogja.
"Harusnya dengan kapasitas yang lebih besar empat kabupaten dan kota yang sekarang memiliki infrastruktur yang cukup bagus carrying capacity Jogjakarta jadi lebih besar seharusnya promosinya diperbesar," paparnya.
BACA JUGA: Ditemani Cucu Sultan HB X, Alam Ganjar Berwisata Keliling Kraton Jogja
Di momen lebaran mestinya terjadi peningkatan sektor wisata 90-95% dibandingkan dengan hari biasa. Tahun lalu ada penurunan sekitar 30% karena tidak terjadi fully booked. Jika koordinasi segera dilakukan, kata Bobby, setidaknya bisa menjadi satu langkah yang lebih baik.
"Jadi satu langkah yang lebih baik dibandingkan tidak sama sekali, untuk jadi satu hal luar biasa masih perlu effort lebih panjang. Paling tidak ada langkah itu cukup membantu lah untuk antisipasi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pindah Faskes BPSJ Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
Advertisement
Rekrutmen Terbuka Panwascam Pilkada Sleman Ditutup, Simak Jadwal Tahapan Seleksi Selanjutnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sektor Pertanian Lesu di Awal Tahun, Pakar UGM Proyeksikan Tumbuh Positif di Triwulan II 2024
- OJK Cabut Izin Usaha Tani Fund Madani Indonesia, Ini Alasannya
- Ini Alasan BATA Tutup Operasinal Pabrik di Purwakarta
- Waspada Pembobolan Tabungan, Berikut Ini Tips Jaga Keamanan Rekening
- Pindah Faskes BPSJ Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Tutup Pabrik di Purwakarta, Ini Ancang-Ancang Bisnis Manajemen BATA yang Baru
- Siap-Siap! Survei Ekonomi Pertanian DIY Digelar Juni Mendatang
Advertisement
Advertisement