Advertisement

Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25%

Anisatul Umah
Sabtu, 27 April 2024 - 19:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25% Ilustrasi bank. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJABank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%.

Vice President (VP) Bank Mandiri Area Yogyakarta, Evi Martiani mengatakan sejauh ini belum ada pergerakan penyesuaian besaran bunga kredit. Menurutnya Bank Mandiri Area Yogyakarta masih menunggu arahan dari kantor pusat. Dia menyebut saat ini masih dalam proses perhitungan oleh tim. "Hampir semua bank sama," ucapnya, Sabtu (27/4/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal

Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono mengatakan kenaikan BI Rate akan memberikan dampak pada bisnis perbankan. Akan tetapi berdasarkan publikasi laporan keuangan Kuartal I 2024, BRI masih memiliki fundamental keuangan yang baik.

Ia menjelaskan, penyesuaian-penyesuaian akan dilakukan sesuai dengan arahan yang ditetapkan oleh dewan direksi. Menurutnya BRI tetap optimis bisa bertumbuh dengan sehat, dengan terus menganalisa secara menyeluruh dan mendetail tentang potensi bisnis.

"Permasalahan serta kondisi eksternal dan internal di seluruh wilayah kerja," tuturnya.

Menanggapi potensi peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), ia menyebut isu kualitas menjadi prioritas untuk diantisipasi dan dirampungkan bagi perbankan, termasuk BRI. Antisipasi mulai dilakukan dengan ekspansi pinjaman secara hati-hati, sesuai dengan pipeline. Di segmen yang masih mempunyai potensi tumbuh dengan resiko yang terukur.

John berharap pelaku industri juga merespon kondisi ini dengan baik dan bijak. Ia menyebut BRI memberikan kesempatan penyesuaian skema pinjaman atau restrukturisasi non Covid sesuai kondisi nasabah, dan sesuai ketentuan berlaku. Menyikapi berakhirnya restrukturisasi Covid pada Maret 2024 lalu.

"Restrukturisasi non Covid lebih lanjut, sesuai kondisi nasabah dan tentu saja sesuai ketentuan berlaku," lanjutnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan DIY, Parjiman menyampaikan kenaikan BI Rate menjadi 6,25% tentu akan berpengaruh terhadap suku bunga kredit. Akan tetapi biasanya tidak serta merta terjadi kenaikan.

Parjiman menyebut perlu waktu untuk transmisi dan biasanya kenaikannya tidak setinggi kenaikan BI Rate. Ia membenarkan ada potensi penambahan risiko kredit. Sehingga mempengaruhi NPL. "Sekali lagi sifatnya tidak serta merta," jelasnya.

BACA JUGA: BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik

Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo menyampaikan tidak bisa diprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perbankan dalam melakukan penyesuaian. Akan tergantung dengan kondisi perekonomian secara keseluruhan.

Ia berharap perbankan bisa merespon lebih cepat, sehingga orang kembali menabung, deposito. Mengimbangi pelemahan rupiah yang saat ini masih terus berlangsung.

"Waktunya gak bisa diprediksi. Seharusnya perbankan merespon lebih cepat," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global. Serta sebagai langkah preemptive dan forward looking, memastikan inflasi terjaga di 2,5% plus minus 1% di 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

"RDG Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wabup Sleman Danang Maharsa Resmi Daftar Bakal Calon Bupati di Penjaringan PDIP Sleman

Sleman
| Kamis, 09 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement