Advertisement

Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM

Anisatul Umah
Selasa, 07 Mei 2024 - 18:17 WIB
Maya Herawati
Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM Ilustrasi pasokan BBM - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan pemerintah perlu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jika harga minyak mentah dunia sudah mencapai US$100 per barel. 

Dia menjelaskan, pemerintah sudah mengambil keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM sampai Juni 2024. Ia berpandangan sebaiknya indikator yang digunakan bukan batas waktu, namun menggunakan indikator yang lebih terukur yakni harga minyak dunia.

Advertisement

Menurutnya konflik yang terjadi di Timur Tengah berpotensi mengerek harga minyak hingga US$100per barel. Sebab konflik ini terjadi di wilayah penghasil minyak dan dekat dengan selat Hormuz yang menjadi lalu lintas angkutan minyak dunia.

"Perang menurut saya bisa menyebabkan harga minyak dunia di atas US$100per barel," ucapnya, Selasa (7/5/2024)

Selaian harga minyak dunia, menurutnya nilai tukar rupiah atas dolar AS juga perlu jadi pertimbangan. Sebab jika kurs melemah dan BBM tidak dinaikkan akan semakin membebani APBN.

Ia menyarankan pemerintah menahan kenaikan harga BBM jika belum mencapai US$100per barel. Sebab kenaikan harga BBM apalagi BBM subsidi akan mengerek inflasi, imbasnya kebutuhan pokok juga naik.

Lebih jauh lagi daya beli masyarakat akan turun dan kemiskinan bertambah. Jika pemerintah harus menaikkan harga BBM mestinya ada bantalan sosial baik bantuan langsung tunai (BLT) atau lainnya untuk meringankan beban orang miskin. Alangkah lebih baik jika penyalurannya sebelum terjadi kenaikan. "Pemerintah mestinya menggunakan harga minyak dunia dan kurs. Jadi ada indikator terukur," jelasnya.

BACA JUGA: Muncul Tumpukan Sampah di Selopamioro, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Bantul

Fahmy memperkirakan jika perang meluas, ada potensi harga minyak dunia tembus US$100per barel. Akan tetapi jika kondisinya seperti saat ini kemungkinan masih di kisaran 90 dolar AS per barel dan maksimal di US$95 per barel.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP)April sebesar 87,61 dolar AS per barel, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 238.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2024.

Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan ICP April 87,61 dolar AS per barel naik 3,83 dolar AS dari ICP Maret sebesar 83,78 dolar AS per barel. Peningkatan ICP ini dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional. "Menyusul ketegangan di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasar akan gangguan suplai minyak," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Generasi Muda DIY Harus Dibekali Pendidikan Karakter yang Mumpuni

Sleman
| Minggu, 19 Mei 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement