Advertisement

Tutup Pabrik di Purwakarta, Ini Ancang-Ancang Bisnis Manajemen BATA yang Baru

Rizqi Rajendra
Kamis, 09 Mei 2024 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Tutup Pabrik di Purwakarta, Ini Ancang-Ancang Bisnis Manajemen BATA yang Baru Toko Sepatu Bata - Ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Setelah menutup operasional pabrik sepatunya di kawasan Purwakarta, Jawa Barat pada 30 April 2024 lalu lantaran merugi selama empat tahun berturut-turut, manajemen PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) mengaku bersiap menjalankan bisnis baru perseroan ke depan.

Direktur & Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko mengatakan untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, BATA telah mengambil inisiatif yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasional perusahaan guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya. 

Advertisement

"Kami akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan memenuhi permintaan pelanggannya," ujar Hatta dalam keterangan resmi, Kamis (9/5/2024).

Seperti banyak perusahaan lain yang menghadapi dampak pascapandemi Covid-19, BATA, kata dia, telah menghadapi banyak tantangan selama empat tahun terakhir, termasuk perubahan perilaku konsumen yang cepat.

Oleh sebab itu, perseroan merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Meski pabrik sepatu BATA di Purwakarta telah tutup, tetapi perseroan memiliki rencana bisnis baru dengan menggandeng produsen lokal dari pabrik mitra BATA.

"Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta, dan sebagai gantinya kami akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh BATA serta produsen lokal dari pabrik mitra kami di Indonesia, banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” ujar dia.

Menurutnya, berbagai penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan dan kondisi yang sulit bagi BATA.

BACA JUGA: Kemenperin Nilai Strategi Bata Tutup Pabrik Kurang Tepat

Menilik laporan keuangan per 31 Desember 2023, BATA membukukan rugi bersih sebesar Rp190,28 miliar. Rugi itu membengkak hampir 80% dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp105,91 miliar.

Salah satu penyebab kerugian BATA karena utang jangka pendek yang membengkak atau hampir 50% dari total pendapatan perseroan. Liabilitas jangka pendek BATA tercatat sebesar Rp389,56 miliar per akhir 2023, sedangkan liabilitas jangka panjang sebesar Rp64,82 miliar.

Alhasil, total liabilitas tercatat sebesar Rp454,38 miliar, atau naik 12,38% dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp404,3 miliar. Sementara itu, ekuitas BATA merosot 58,92% menjadi Rp131,35 miliar, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp319,76 miliar.    Jika dihitung rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) BATA mencapai 345,93%, sedangkan perusahaan yang sehat secara keuangan ditunjukan dengan rasio DER di bawah 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Wawan Harmawan Mengembalikan Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota ke PDIP Jogja

Jogja
| Senin, 20 Mei 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement