Advertisement
Ramada by Wyndham Gelar Ramadan Talks Bahas Strategi Pemasaran Pariwisata

Advertisement
JOGJA—Ramada by Wyndham & Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel & Action Park menggelar Ramadan Talks Strategi Pemasaran Pariwisata Yogyakarta di parkir depan hotel Jln Magelang km 14, Jumat (7/3/2025). Acara ini menjadi wujud sinergi antara hotel dengan Dinas Pariwisata (Dispar) dan UMKM dalam rangka meningkatkan daya tarik wisata.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar DIY, Anita Verawati mengatakan strategi pemasaran terdiri dari konvensional seperti table top, pemeran, dan fam trip. Lalu strategi digital melalui media sosial.
Advertisement
Menurutnya sejak dikeluarkannya Inpres pengetatan anggaran, pemasaran wisata lebih digenjot ke arah digital, khususnya melalui media sosial Visiting Jogja.
"Kami selalu kasih inovasi baru, kami promosikan apa yang perlu dipromosikan di Jogja. Lalu video-video youtube terkait dengan beberapa destinasi dan kuliner," ucapnya.
Dia berharap meski kini lebih menggenjot promosi digital diharapkan hasilnya akan tetap maksimal karena saat ini kunjungan ke DIY sudah luar biasa. Vera mengatakan yang perlu dilihat adalah seberapa besar dampaknya ke perekonomian melalui belanja wisatawan.
Lebih lanjut dia mengatakan Dispar DIY mendorong wisata berkualitas, sebagai strategi untuk menahan lama tinggal wisatawan. Sehingga belanja wisatawan bisa lebih maksimal lagi. Salah satunya melalui desa wisata.
BACA JUGA: Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Naik Hampir 10 Persen pada 2024
"Makanya Dispar banyak pendampingan ke desa wisata, sehingga benar-benar siap ketika dikunjungi wisatawan. Kami kerjasama dengan GIPI DIY di dalamnya ada banyak industri pariwisata," jelasnya.
Cluster General Manager Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel & Action Park, Rio Mahendra mengatakan saat ini hotel sudah banyak melibatkan UMKM. Hotel menampilkan produk-produk UMKM sehingga bisa sambil berjualan.
Menurutnya produk yang dipajang sudah dikurasi, sehingga lebih representatif. "UMKM bisa berjualan di lobby hotel ini menjadi salah satu usaha meningkatkan kerjasama," tuturnya.
Rio mengatakan keterlibatan UMKM juga bisa dari sisi supply seperti makanan. Mulai dari daging ayam, ikan, hingga kue. Hotel bisa memesan ke UMKM sesuai dengan standar hotel.
Mentor UMKM DIY, Praktisi Ekraf & Business Consultant, Minni Gunawan menyebut standarisasi dan kurasi diperlukan untuk menempatkan level apakah masuk kategori mikro, makro, atau industri. Ini diperlukan oleh UMKM untuk membuat standarisasi produk.
Ia menyebut Ekraf di Jogja menyumbang 60% pada peningkatan ekonomi DIY. Minni berpandangan ekonomi kreatif menampung hampir 97% sumber daya manusia yang bisa dilibatkan dalam penyediaan standar produk UMKM yang dibutuhkan masyarakat.
"Jadi base on demand ini yang kami penuhi supaya supply demand. Misalnya bakpia saat ini sudah beragam, dari kukus hingga frozen. Naik kelasnya di situ standarisasi dinaikkan," tuturnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cara Mengecek Keaslian Emas Antam Pakai Ponsel
- Penerapan Tarif Impor 32 Persen ke Amerika Serikat, Pengusana Makanan Waswas Ekspor Anjlok
- Masyarakat Bisa Dapat Tiket Murah Kereta Api, Ini Tips dari PT KAI
- Kadin Mendorong Pemerintah Siapkan Strategi Menghadapi Kebijakan Tarif Amerika Serikat
- Penjelasan Tentang Kebijakan Tarif Donald Trump dan Dampaknya untuk Indonesia
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pertamax, Pilihan Pemudik untuk Perjalanan Nyaman dan Bertenaga
- Kadin Mendorong Pemerintah Siapkan Strategi Menghadapi Kebijakan Tarif Amerika Serikat
- Libur Lebaran, Kementerian Pertanian Sebut Harga Cabai Stabil
- Masyarakat Bisa Dapat Tiket Murah Kereta Api, Ini Tips dari PT KAI
- Penerapan Tarif Impor 32 Persen ke Amerika Serikat, Pengusana Makanan Waswas Ekspor Anjlok
- Cara Mengecek Keaslian Emas Antam Pakai Ponsel
- Indonesia Bersiap Menghadapi Pemberlakuan Kenaikan Tarif Impor AS, Ini Usulan Strategi GAPMMI
Advertisement
Advertisement