Ekbis

Inflasi Jogja Diprediksi Mereda

Penulis:
Tanggal: 17 Februari 2013 - 11:58 WIB

[caption id="attachment_379917" align="alignleft" width="296"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/02/17/inflasi-jogja-diprediksi-mereda-379915/inflasi-4" rel="attachment wp-att-379917">http://images.harianjogja.com/2013/02/inflasi.jpg" alt="" width="296" height="169" /> ilustrasi[/caption]

JOGJA-Tim Pengendali Inflasi DIY (TPID) memprediksi tekanan Inflasi di Kota Jogja mulai mereda, setelah pada Januari lalu sempat mencapai 0,96 %.

Ketua Tim Teknis TPID, Djoko Raharto mengaku optimistis inflasi di Februari lebih rendah, dengan perkiraan pada kisaran angka 0,25-0,50 %. Sebab, pergerakan harga pada bulan ini, secara umum lebih terkendali dan normalnya tingkat konsumsi masyarakat.

“Pasokan dan stok sebagian komoditas yang tergolong volatile membaik, khususnya untuk beras, beberapa komoditas sayuran, dan gula pasir serta ekspektasi inflasi yang membaik," ujarnya, pekan lalu.

Lebih lanjut, Djoko mengungkapkan kelompok komoditas yang memberi sumbangan terhadap inflasi Februari antara lain berasal dari kelompok bahan makanan, makanan jadi dan perumahan.

Untuk kelompok bahan makanan, meski beberapa komoditas berbobot inflasinya tinggi, namun kini mulai mengalami penurunan harga, seperti beras, gula pasir, kentang dan buah salak.

Sementara hingga kini, banyak komoditas dengan harga bertahan di level yang cukup tinggi. Bahkan diantaranya masih meningkat seperti harga daging ayam broiler, telur ayam ras, bawang putih, bawang merah, dan beberapa komoditas sayuran.

“Untuk komoditas dengan kecenderungan harga meningkat, masing-masing dipengaruhi oleh penyebab yang berbeda. Untuk komoditas sayuran misalnya, lebih dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi, sementara untuk daging ayam dan telur ayam sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga input,” ungkapnya.

Sedangkan untuk beras, TPID optimistis terjadi kecenderungan penurunan harga. Kondisi tersebut dipengaruhi antara lain oleh meningkatnya panen pada bulan ini dan Raskin yang pada Januari belum disalurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Perbaikan Sistem PPDS
  2. Diduga Tersetrum, Petani Sukodono Sragen Meninggal di Ladang
  3. Roundup Dugaan Pembunuhan di Sukoharjo, dari Bekas Luka Hingga Motor Terjual
  4. Sejarah Kebaya yang Identik dalam Perayaan Hari Kartini

Berita Terbaru Lainnya

Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik