Ekbis

BULOG DIY : HPP Beras Perlu Ditinjau Ulang

Penulis: Abdul Hamied Razak
Tanggal: 11 Januari 2015 - 01:25 WIB
BISNIS - RAHMATULLAH

Bulog DIY menunggu kajian ulang HPP beras untuk menyesuaikan perubahan harga yang terjadi akhir-akhir ini.

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta (Dirve DIY) masih menunggu perubahan harga pembelian pemerintah (HPP) beras. Pasalnya, HPP beras saat ini perlu ditinjau ulang seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia.

Kepala Perum Bulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan Bulog DIY masih mengacu pada HPP beras sebesar Rp6.600 per kilogram (kg). Padahal, harga beras di pasaran sudah di atas Rp8.000 per kg.

"Soal pengadaan beras, kami masih mengacu pada Inpres 3/2012. Sampai saat ini kami masih menunggu penyesuaian HPP karena memang perlu ditinjau ulang," ungkap Langgeng di kantornya, Jumat (9/1/2015).

Menurut dia HPP yang masih berlaku saat ini layak diperbaiki. Alasannya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November 2014 lalu, berdampak pada kenaikan biaya operasional produksi beras di tingkat petani.
Harga solar sebelum kenaikan pada 2014 dipatok Rp5.500 per liter. Kemudian, pemerintah menaikkan harga solar menjadi Rp7.500 per liter dan menurunkan kembali menjadi Rp7.250 per liter. Sementara premium, dari Rp6.500 dinaikkan menjadi Rp8.500 kemudian diturunkan kembali menjadi Rp7.600 per liter.

"Memang, pemerintah sudah menurunkan harga BBM per 1 Januari 2015. Namun, penurunan harga tersebut tidak diimbangi dengan penurunan harga-harga di pasaran. Biaya operasional cenderung mengalami peningkatan. Misalnya untuk biaya penggilingan, butuh penyesuaian harga. Padahal HPP beras masih menggunakan aturan lama," katanya.

Jika HPP beras masih dipatok Rp6.600, sambung Langgeng, Bulog akan kesulitan menyerap beras yang dihasilkan dari para petani. Apalagi, selama belum musim panen harga beras di pasaran cenderung tinggi kecuali saat panen raya terjadi.

"Padahal, Bulog harus mampu menyerap 70 persen beras petani. Target itu harus tercapai saat panen raya. Kalau HPP tidak ditinjau ulang penyerapan sebesar itu cukup berat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Jadwal Imsak hingga Waktu Buka Puasa Wilayah Boyolali Sabtu 30 Maret
  2. Wah... Warna Paspor Indonesia akan Diganti, Tak Lagi Warna Hijau
  3. Jadwal Imsak hingga Waktu Buka Puasa Wilayah Klaten Sabtu 30 Maret
  4. Jadwal Imsak hingga Waktu Buka Puasa Wilayah Wonogiri Sabtu 30 Maret

Berita Terbaru Lainnya

SDI Tingkatkan Kualias Santri di Industri Digital Kreatif
Harga Tiket Pesawat Mahal Jelang Mudik Lebaran, Menhub Ikut Angkat Bicara
Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM