Ekbis

Siapkan Generasi Muda Hadapi Revolusi Industri 4.0

Penulis: Kusnul Isti Qomah
Tanggal: 05 Oktober 2019 - 09:22 WIB
Head Premium Customer Experience XL Axiata, Ingrid Rachman (kiri); Kepala Dinas Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Jogja, Isti Triasih (tengah); CSR & Sustainability XL Axiata, Cipto Rustianto (kanan) menjelaskan kepada salah satu perwakilan SMA saat berlangsung XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019 di Hotel Grand Tjokro, Sleman, Jumat (4/10). / Harian Jogja - Gigih M. Hanafi

Harianjogja.com, SLEMAN—Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan terutama memasuki masa Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, upaya untuk mempersiapkan generasi muda agar siap menyongsong Revolusi Industri 4.0 diperlukan karena mereka menjadi masa depan SDM.

Head of Sales area Yogyakarta XL Axiata Yudith Sabrina mengungkapkan memahami pentingnya kualitas SDM yang memadai itu PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia kembali menyelenggarakan program pengembangan kepemimpinan dan karakter XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019.

Sebanyak total 600 siswa setingkat SMA/SMK telah mengikuti program tahunan yang berlangsung di enam kota ini. "Setelah dibuka di Jakarta pada awal Agustus 2019, kemudian berlanjut di Semarang, Makassar, Medan, Surabaya, dan ditutup di Jogja dengan dihadiri lebih dari 100 pelajar setingkat SMA, SMK, dan MA," kata dia di sela-sela XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019 di Hotel Grand Tjokro, Sleman, Jumat (4/10).

Yudith Sabrina mengatakan upaya untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Indonesia terus dikembangkan. Tahun ini pihaknya melanjutkan program XYLC ini dengan kembali menggandeng Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai institusi yang paling berkompeten di bidang ini.

"Kami juga masih akan menerapkan kurikulum yang dapat membantu para pelajar SMA/SMK menghadapi Revolusi Industri 4.0, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan soft skill yang belum banyak diajarkan di sekolah formal," ujar dia.

Yudith Sabrina menjelaskan soft skill atau yang dikenal dengan transversal skill merupakan kualitas yang dibutuhkan di semua bidang kerja. Kemampuan ini mencakup kreativitas, imaginasi, intuisi, emosi, dan etik yang sangat bermanfaat dalam membangun interaksi sosial. Program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Guna menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang saat ini telah berlangsung, ada beberapa kompentensi dasar yang sudah harus dipersiapkan generasi muda Indonesia. Selain berupa hard skills yang sudah banyak diajarkan di sekolah, mereka juga memerlukan soft skills yang akan membantu proses interaksi sosial di semua keahlian.

Hal ini sesuai dengan rumusan World Economic Forum mengenai kemampuan atau soft skills yang perlu dimiliki oleh semua orang saat ini, antara lain kemampuan menyelesaikan permasalahan, berpikir kritis, kolaborasi dan koordinasi, komunikasi, serta kemampuan kognitif yang baik.

Tujuan utama diadakannya XYLC ini  menciptakan generasi muda dengan kualitas daya saing tinggi yang adaptif terhadap perubahan yang sesuai dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Untuk itu, XL Axiata telah menyiapkan serangkaian topik pelatihan yang sesuai, yaitu berpikir kristis dan kreatif, public speaking, digital collaboration, media sosial yang menginspirasi, pemecahan masalah, emotional intelligence dan kepemimpinan.

 Secara teknis, para peserta pun akan langsung dibimbing oleh pembicara yang merupakan karyawan XL Axiata dengan expertise yang sudah teruji. "Mendapatkan mentoring berkelanjutan dari para mahasiswa peserta XL Future Leaders, dan tentunya akan mendapatkan e-sertifikat dari XL Axiata," ujar dia.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Isti Triasih mengatakan kegiatan ini bisa kembangkan ide kreativitas para siswa apalagi untuk menghadapi arus globalisasi yang luar biasa. “Tuntutan luar biasa untuk anak-anak saat ini. Enggak hanya belajar menerima ilmu, tetapi harus bisa mempunyai kelebihan dengan berpikir kritis dengan pembelajaran abad 21," kata dia.

Ia mengungkapkan persoalan yang dihadapi saat ini adalah kesiapan SDM yang unggul. SDM unggul ini tidak bisa diraih dalam waktu yang cepat. "Mulai dari sekarang harus dipersiakan karena masa depan masih panjang. Metode pembelajaran dan mindshet harus diubah," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Industri Benih Hortikultura Mulai Berkembang
Industri Teksil Masih Butuh Bantuan Pemerintah
Industri Tekstil Alami Kontraksi, Ini Kata Kemenperin
Ratusan Siswa SMK Dilatih dengan Praktik Standar Industri Lewat Program BRV dan KRB

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Statistik di Piala Asia U-23, Timnas Garuda Lebih Produktif daripada Korsel
  2. Polisi Dalami Penyalahgunaan Narkotika oleh Selebgram Chandrika Chika
  3. Ini Harapan Lukman Sardi atas Glenn Fredly The Movie
  4. Ingin Terus Ciptakan Sejarah, Kapten Rizky Ridho: Target Kami Olimpiade Paris!

Berita Terbaru Lainnya

Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah