Ekbis

Indonesia Pamer ke Negara IMO soal Tanjuk Priok yang Didatangi Kapal Kelas Dunia

Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Tanggal: 30 November 2019 - 19:37 WIB
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta - Bisnis/Abdullah Azzam

Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia umbar pencapaian dan kemajuan sektor maritim ke negara-negara anggota International Maritime Organization (IMO).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo terus mempromosikan pencapaian dan kemajuan sektor maritim tanah air kepada negara-negara anggota (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional.

Salah satu pencapaian yang diangkat adalah sektor kepelabuhanan yang terus berbenah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan meningkatkan kemampuan agar bisa melayani perdagangan internasional serta mampu disandari oleh kapal berukuran raksasa.

"Sektor kepelabuhanan terus berbenah, pemanfaatan teknologi informasi seperti inaportnet terus diterapkan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia untuk menurunkan biaya logistik sehingga akan meningkatkan daya saing dengan negara lain," ujarnya dalam keterangan, Sabtu (30/11/2019).

Dia mengatakan bahwa Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terus didatangi kapal-kapal raksasa pengangkut kontainer kelas dunia.

"Pelabuhan Utama di Indonesia sudah mampu disandari kapal-kapal bermuatan besar dan bisa langsung melakukan bongkar muat di Indonesia tanpa melewati negara tetangga," ujarnya.

Sebelumnya, karena tidak bisa langsung bersandar di RI, kapal-kapal raksasa dengan berbagai muatan dari seluruh dunia harus bersandar di Singapura.

Setelah tiba di Singapura, muatan kontainer di kapal kemudian disebarkan ke negara-negara sekitar Singapura.

Dengan dimungkinkannya kapal raksasa bersandar langsung di RI, maka lalu lintas barang dari berbagai negara yang punya hubungan dagang dengan Indonesia bisa bersadar dengan rute langsung tanpa perlu lagi mampir di Singapura.

Biaya logistik pun bisa dihemat dan menguntungkan pelaku industri di Indonesia.

"Dengan demikian, sektor perdagangan internasional akan terus meningkat, dengan biaya yang kompetitif dan transparan, pelabuhan di Indonesia bisa disejajarkan dengan pelabuhan di negara lain," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

Manajemen PIK 2 Bantah Memasang Pagar Bambu Misterius Sepanjang 30 Kilometer di Pesisir Tangerang
Pengelolaan Sektor Maritim Indonesia Didorong Menganut Filosofi Jenderal Soedirman
Kebutuhan SDM Terus Meningkat, Prodi Bisnis Maritim Satu-satunya Hanya Ada di Jogja
Hanya 1,6 Juta Warga Indonesia Bekerja di Sektor Maritim, Ternyata Ini Penyebabnya..

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025