Ekbis

Liburan Usai, Okupansi Hotel di Jogja Mulai Menurun

Penulis: Kusnul Isti Qomah
Tanggal: 05 Januari 2020 - 02:37 WIB
Ilustrasi hotel - JIBI

Harianjogja.com, JOGJA—Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera berakhir. Okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di DIY berangsur turun.

Ketua Perhimputan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan pada Natal dan Tahun Baru 2020 bisnis hotel panen karena meningkatnya tamu yang menginap. Pada Nataru, tingkat hunian kamar hotel rata-rata mencapai 95%. Namun seusai Tahun Baru 2020, okupansi mulai turun.

"Mulai Kamis [2/1/2020], sudah turun. Rata-rata di 55 persen. Pada akhir pekan ini [Jumat-Minggu, 3-5/1] kami harapkan meningkat lima hingga 10 persen menjadi 60 persen atau 65 persen," kata dia, Sabtu (4/1/2020).

Marcomm Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Khairul Anwar, mengungkapkan Royal Ambarrukmo Yogyakarta memiliki 247 kamar tamu dengan tujuh tipe kamar. Pada periode 23 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020, tingkat hunian kamar menembus rata-rata 85%. Pada beberapa hari tertentu bahkan bisa menembus 100%.

"Pada empat dan lima Januari kini, tingkat hunian kamar mulai menunjukkan grafik menurun ke rata-rata 55 persen saja,” katanya. Namun ia mengatakan pada weekdays dan ke depannya mulai menunjukkan tren yang kurang lebih sama, atau bila ada kenaikan hanya di kisaran lima persen dari 55 persen tersebut.

Pria yang akrab disapa Awang ini mengungkapkan pihaknya memprediksi pada Januari dan Februari 2020 okupansi dapat mencapai 61%. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tren pada 2019 dan 2018 lalu. Hunian kamar akan didominasi oleh keluarga atau pribadi dan beberapa korporasi yang mengadakan meeting awal tahun.

"Sedangkan pemerintahan/BUMN akan mulai aktif kembali pada Maret dan bulan-bulan selanjutnya," terang dia.

Adventa Pramushanti, Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta menyebutkan tingkat hunian pada Sabtu ini, masih di atas 80%. "Masih ramai. Minggu besok [hari ini] baru turun ke 50 persen," kata dia.

Menurutnya tingginya hunian selama libur akhir tahun tergantung 1 Januari jatuh pada hari apa. Ketika 1 Januari terjadi pada akhir pekan maka setelahnya akan langsung sepi. Sebaliknya, ketika 1 Januari jatuh pada awal atau tengah minggu, tingkat hunian cukup tinggi.

"Tahun ini termasuk bagus. Sepanjang Desember, okupansi terhitung oke. Awal sampai tengah ramai orang meeting. Sesudah itu ramai orang liburan. Ini sepertinya merata di semua hotel di Jogja," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Okupansi Homestay Kulonprogo Meningkat Tapi Tak Seramai Lebaran Sebelumnya
Rayakan Syawalan di LPP Hotel Group Jogja
Okupansi Hotel Kulonprogo Selama Libur Lebaran Melejit
Semarak Promo Lebaran di Grand Rohan Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
  2. Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
  3. BKK Rp3,3 Miliar dari Dana Keistimewaan Disalurkan untuk 7 Kalurahan Budaya
  4. Penonton Nonbar Indonesia Vs Korsel di Pemda Sragen Tembus 1.200 Orang

Berita Terbaru Lainnya

Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn