APJII Bidik 20.000 Desa untuk Salurkan Internet
Harianjogja.com, JAKARTA–Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membidik 20.000 desa untuk menyalurkan akses Internet selama 2020. Dalam melaksanakan program ini, APJII menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mewujudkan salah satu program APJII yang bernama Desa Internet Mandiri 2020.
Ketua Umum APJII Jamalul Izza mengatakan skema kerja sama antara Penyedia Layanan Internet dengan Bumdes pada program Desa Internet Mandiri adalah business to business (B2B). Penyedia layanan Internet yang tergabung dalam APJII, akan bekerja sama dengan BUMDes dalam memasarkan layanan internet ke masyarakat di daerah rural atau pedesaan. “Nanti akan ada yang namanya revenue sharing antara ISP dengan BUMDES sehingga buat desa sendiri akan ada pendapatan dari bisnis ini,” kata Jamal kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (7/1).
Selain memasarkan produk bersama, kata Jamal, BUMDes juga akan membantu penyedia jasa dalam menggelar jaringan ke perdesaan. BUMDes akan melibatkan pemerintah daerah setempat dan Dinas Komunikasi dan Informasi agar penggelaran jaringan lebih mudah dan cepat.
Diketahui, dalam menggelar jaringan untuk memberikan akses Internet, penyedia jasa kerap berhadapan dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang meminta iuran. Hal tersebut membebani penyedia jasa Internet, terlebih mereka juga memiliki kewajiban membayar retribusi daerah. Permasalah-permasalahan tersebut akan coba diatasi bersama melalui kerja sama yang terjalin antara APJII dengan BUMDes.
Jamal mengatakan tantangan lain yang coba diselesaikan bersama dalam menjalankan program ini adalah keterbatasan pasokan listrik di sejumlah wilayah perdesaan. “Daerah yang posisinya cukup jauh di belakang gunung ataupun daerah yang tidak tercover dengan listrik, kami juga sudah memiliki beberapa solusi dengan hal tersebut,” kata Jamal.
Pembangunan Merata
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai program tersebut sangat positif. Program Desa Internet Mandiri sesuai dengan rencana pemerintah yang ingin memajukan daerah rural atau perdesaaan. Pemerintah menggelontorkan dana cukup besar melalui BUMDes, agar pembangunan terjadi secara merata, tidak hanya diperkotaan. Namun, menurutnya, lebih baik jika program tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat perdesaan untuk mendorong penetrasi Internet ke pedesaan sekaligus bentuk tanggung jawab sosial APJII kepada Indonesia. “Gratiskan saja, sebagai sumbangsih APJII bagi negeri,” kata Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Beromzet Rp100 Juta/Bulan, Pengusaha Hiasan Mahar Boyolali Akui Kekuatan Medsos
- Meski Berbahaya, Pengendara Motor Masih Nekat Lewati Jembatan Jurug A
- BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
- Politikus Muda Partai Gerindra Wawan Pramono Ramaikan Bursa Pilkada Karanganyar