Ekbis

Prospek Besar di 2020, Pasar Domestik Mebel Perlu Serius Digarap

Penulis: Kusnul Isti Qomah
Tanggal: 10 Januari 2020 - 08:22 WIB
Ketua Bidang Organisasi DPP Asosiasi Industri Mebel & Kerajinan Indonesia (Asmindo) Endro Wardoyo./ Harian Jogja - Kusnul Isti Qomah

Harianjogja.com, JOGJA—Pada 2020 ini bisnis mebel dan kerajinan diyakini akan terus bertumbuh terutama dengan serius menggarap potensi pasar domestik. 

Ketua Bidang Organisasi DPP Asosiasi Industri Mebel & Kerajinan Indonesia (Asmindo) Endro Wardoyo mengungkapkan pengembangan pasar domestik tersebut didukung dengan kemudahan konektivitas dengan beroperasinya tol Trans Jawa dan Yogyakarta International Airport (YIA). Konektivitas ini diyakini mampu menumbuhkan sentra-sentra perekonomian baru di daeah, khususnya di DIY.

"Sebagai negara produsen penghasil mebel dan karajinan, Indonesia masih mampu bertahan dan  promosi dengan menggelar beberapa pameran. Berbeda dengan Singapura yang bukan negara produsen terpaksa tidak menggelar pameran tahun ini karena lesunya perekonomian dunia," ujar dia ketika ditemui di kompleks Kepatihan, Jogja, Rabu (8/1).

Menurutnya, buyer berpindah ke negara-negara yang memiliki sumber daya alam sendiri salah satunya Indonesia. Terlebih lagi Pulau Jawa sangat diuntungkan dengan konektivitas jalan Tol Trans Jawa sehingga mempermudah mobilisasi pemasaran mebel dan kerajinan di pasar domestik.

Endro menyebutkan dengan penyelenggaraan Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) selama ini menandakan DIY selangkah lebih maju dibandingkan daerah lain guna menangkap momentum konektivitas tol Trans Jawa ditambah kehadiran YIA. Kehadiran infrastruktur tersebut menambah dan melahirkan spot-spot perekonomian baru yang berdampak pada daerah.

Kapasitas kargo di YIA juga akan naik sehingga pelaku industri mebel dan kerajinan harus siap dengan membuat desain-desain yang bisa dijinjing.  

"DIY mendapatkan momentum yang pas dan kita lebih siap dengan didukung pameran Jiffina yang sudah lima kali digelar sehingga kondisi industri mebel dan kerajinan di DIY cukup baik saat ini serta adanya kencenderungan buyer sedang mencari negara produsen," kata dia.

Melihat kondisi tersebut pihaknya menargetkan kenaikan ekspor mebel dan kerajinan di DIY tidak lebih dari 5% tahun ini, sedangkan realisasi capaian ekspor DIY pada 2019 dinilai juga mengalami kenaikan. "Dengan munculnya titik-titik perekonomian baru, maka peluang mengembangkan ekspor lokal ke pasar domestik sangatlah besar. Jika kita lihat banyak yang sedang membangun perumahan, properti seperti apartemen, hotel dan sebagainya. Namun sayangnya masih dikuasai kontraktor-kontraktor besar dan dari pusat sehingga peran kontraktor lokal harus dilibatkan," kata Endro.

Di samping itu, serbuan produk-produk impor mebel dan kerajinan justru diserap pasar domestik. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengganggu pelaku industri mebel dan kerajinan lokal karena rata-rata produk impor merupakan produksi massal yang menguasai pasar di beberapa daerah. Tinggal upaya pemerintah untuk melindungi produk-produk lokal khususnya dari UKM dengan kemudahan dari sisi regulasi atau kebijakan.

"Potensi dan kelebihan produk kita cukup tinggi dibandingkan dengan impor, karena banyak kreativitas dan inovasi baru di bidang mebel dan kerajinan. Hasilnya luar biasa bahkan diserap hampir 60 persen ke Bali, sehingga peluangnya sangat besar dengan dikemas dan difasilitas, apalagi untuk keperluan pasar domestik," kata Endro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Maguwoharjo Expo Jadi Wadah UMKM dan Inovasi Warga
PFI Jogja-Ngayogjazz Gelar Workshop Foto untuk UMKM
Petani Garam Tanggul Tirto di Bantul Bertahan dengan Proses Alami
Kisah Disabilitas: Berawal dari Servis, Kini Miliki Toko Elektronik

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

BBM Stabil: Ini Daftar Harga Pertamina, Shell, bp, dan Vivo
Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Naik, UBS dan Galeri24 Stabil
Importir Beralih ke Produsen, Industri Keramik Nasional Melesat
Satoria Hotel Hadirkan Promo Natal dan Tahun Baru 2025
Aliran Modal Asing Minus Rp3,76 Triliun, Rupiah Menguat
Tren Wisata DIY Naik, Akhir Tahun Diprediksi Lebih Ramai
Harga Bawang Merah Tembus Rp41.600 per Kg di Pasaran
Emas Pegadaian Melemah, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
Nasabah Bersaldo Jumbo di DIY Bertambah
Pemerintah Gandeng 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih