Ekbis

Serapan Tembakau Dalam Negeri Bergantung pada Produksi Rokok Elektrik

Penulis: Newswire
Tanggal: 17 Januari 2020 - 07:07 WIB
Sukimin, salah seorang petani tembakau di Desa Bendung, Kecamatan Semin, menyirami tanaman tembakau di lahan miliknya, Selasa (16/7 - 2019).Harian Jogja/David Kurniawan

Harianjogja.com, JAKARTA - Serapan hasil panen tembakau dalam negeri masih bergantung kepada produksi rokok salah satunya industri rokok elektrik. Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno.

Ia melihat ada peluang positif bagi pertumbuhan serapan hasil panen tembakau di Indonesia. Pasalnya, cairan yang digunakan pada rokok elektrik menggunakan ekstrak nikotin yang berasal dari tembakau.

"Kalau industri rokok elektrik [agrokimia] dikembangkan di Indonesia, dapat berpotensi menyerap tanaman tembakau lokal,” kata Soeseno, dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Soeseno menambahkan nikotin cair yang termasuk dalam kategori Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) ini juga memiliki potensi membuka pasar ekspor. Ia mengaku bahwa petani tembakau di Indonesia terbuka dengan kemitraan intensif dalam pemanfaatan tembakau untuk rokok elektrik.

Apalagi jika petani diberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas tembakau, kemitraan dengan produsen rokok elektrik akan saling menguntungkan.

Ia mengatakan untuk merealisasikan hal tersebut, perlu mendapat dukungan pemerintah lewat regulasi yang tepat. “Pemerintah sebaiknya lebih peduli dan serius terhadap pertanian tembakau agar hasil panen lebih menguntungkan,” kata Soeseno.

Hal senada sebelumnya telah diungkapkan Eko Prio HC, selaku Ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI). Menurutnya, nikotin cair hasil ektraksi tidak hanya untuk pasar lokal saja, tapi juga berpotensi untuk di ekspor.

“Potensi ekspor cairan nikotin terbuka lebar. Jika terus dikembangkan dan didukung pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemasuk cairan nikotin dunia. Apalagi, berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan produsen tembakau terbesar nomor enam di dunia,” kata Eko.

Selama ini, kata Eko, China dan India merupakan produsen terbesar cairan nikotin di dunia. Kedua negara tersebut juga sudah mengolah nikotin cair yang berasal dari ekstraksi tembakau. Di negara-negara tersebut, penggunaan nikotin cair hasil ekstraksi tembakau lokal juga terbukti membantu menopang penyerapan tembakau petani.

Oleh karena itu, Eko mengaku pihaknya terus mencari cara untuk menggunakan cairan nikotin hasil ekstraksi tembakau lokal mulai tahun ini. “Kami berharap, nikotin cair yang berasal dari ekstraksi tembakau lokal ini ke depan bisa meningkat dan bersaing dengan produk nikotin cair yang selama ini impor dari China dan India,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Berita Terkait

Ribuan Batang Rokok Ilegal Disita di Sleman, Ada yang dari Luar Negeri
Pemilik Gudang Garam, Raksasa Rokok yang Viral Isu PHK Massal
Soal Usulan Gerbong Khusus Perokok di Kereta, Begini Tanggapan AHY
Singapura Akan Samakan Status Vape dengan Narkoba

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Adi Soemarmo Bandara Internasional, Asita: Kabar Baik untuk Dunia Pariwisata
  2. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  3. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025