Ekbis

Ekspor Jamu dan Suplemen Herbal ke Nigeria Diprediksi Meroket

Penulis: Rahmad Fauzan
Tanggal: 24 Juli 2021 - 05:47 WIB
Petugas menyortir rempah-rempah di Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (17/1/2019). - ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis ekspor produk jamu dan suplemen herbal Indonesia ke Nigeria kian meroket dalam beberapa tahun mendatang setelah negara tersebut menjadi importir jamu terbesar di Afrika Barat dengan nilai mencapai US$1,3 juta pada 2020.

Kepala Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag Heriyono Hadi Prasetyo berharap tren tersebut bisa berlanjut tahun ini dan tahun yang akan datang di mana saat ini Indonesia menjadi salah satu dari 15 negara eksportir jamu terbesar ke negara tersebut.

“Menurut data Trademap, di Nigeria, Indonesia merupakan salah satu penyuplai produk jamu ke-15. Nigeria merupakan importir jamu terbesar di Kawasan Afrika Barat yang mencapai USD 1,3 juta di tahun 2020. Semoga tahun ini dan tahun yang akan datang, ekspor herbal ke Nigeria akan semakin meningkat,” ujar Heriyono melalui siaran pers, Jumat (23/7/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemendag, untuk kategori jamu dan suplemen herbal, Indonesia merupakan pengekspor jamu ke-18 di dunia. Total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai US$41,5 juta atau meningkat 10,96 persen dibandingkan 2019.

Baca juga: Ini 4 Pertimbangan Pemerintah Melonggarkan PPKM Mulai 26 Juli

Adapun, tiga importir produk jamu dan suplemen herbal yang berasal dari kota-kota pusat bisnis Nigeria, antara lain Lagos, Kano, dan Enugu. Sementara sejumlah daerah yang berkontribusi terhadap ekspor jamu dan suplemen herbal Indonesia adalah Aceh, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menambahkan Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Menurutnya, kesadaran mengonsumsi minuman/makanan herbal juga mulai terbentuk di tengah masyarakat Nigeria.

"Peluang ekspor ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku usaha Indonesia,” kata Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Berita Terkait

BPK Temukan Potensi Kebocoran Impor Besi-Baja Rp894 Miliar
Ekspor Kemiri Indonesia Melonjak Drastis
Ekspor Kerajinan Bantul Naik, Keterlibatan Perempuan Didorong
Bantul Siapkan Strategi Ekspor Lewat Marketplace Internasional

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Menkeu Purbaya Tolak Insentif Pajak untuk Aksi Korporasi BUMN
Kereta Api Jadi Tulang Punggung Transportasi Nataru
ALVA dan Grab Uji Coba Motor Listrik di Jogja Berlanjut Nasional
BI Rate Tetap 4,75 Persen, Pengamat Nilai Tepat Jaga Rupiah
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
RUPSLB BRI Tetapkan Viviana Dyah sebagai Wakil Direktur Utama
KSPI Kawal UMP 2026, Ini yang Disarankan untuk Diterapkan
Asita DIY Catat Booking Wisata Nataru 2025 Turun 8 Persen