Ekbis

Pinjol Ilegal Kian Mencekik, Jokowi: Masyarakat Tertipu dan Terjerat Bunga Tinggi

Penulis: Akbar Evandio
Tanggal: 11 Oktober 2021 - 17:17 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021) - BPMI Setpres

Harianjogja.com, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan mengenai kehadiran layanan pinjaman online (pinjol) ilegal masih menjamur dan kerap kali menimbulkan masalah di tengah masyarakat.

"Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman daring yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya," katanya dalam OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).

Lebih lanjut, Jokowi meminta otoritas dan lembaga keuangan untuk menjaga dan mengawal pesatnya perkembangan industri tersebut. Jokowi turut mengimbau agar perkembangan pinjol di Indonesia untuk difasilitasi secara sehat agar dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Penyebabnya, Jokowi mengatakan Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemain utama dalam sektor digital setelah China dan India sehingga dia berharap ini dapat membawa Indonesia menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030.

Tidak hanya itu, Jokowi meminta industri keuangan untuk terus menggalakkan literasi keuangan dan literasi digital mulai dari desa.

"Oleh karena itu saya minta seluruh industri jasa keuangan untuk melaksanakan program literasi keuangan dan literasi digital mulai dari desa, mulai dari pinggiran," ujarnya.

Selain itu, dia menilai pinjol legal dapat hadir agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa keuangan, ini juga demi memfasilitasi wirausaha masyarakat dengan risiko yang rendah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pihaknya berhasil meningkatkan inklusi keuangan hingga 79,18 pada 2019. Angka ini naik jika dibandingkan 2016 sebesar 67,8 persen.

Wimboh menilai kenaikan ini terjadi akibat hadirnya digitalisasi sektor keuangan yang lebih luas. Ia pun optimis target 90 persen inklusi keuangan dapat tercapai.

"Kami yakin di tahun 2024 kita dapat mencapai target 90 persen sebagaimana arahan Bapak Presiden," katanya.

Dengan hadirnya digitalisasi keuangan, siswa sekolah menengah dapat memiliki tabungan yang berbasis digital. Selain itu, OJK turut merilis Fintech Book sebagai bentuk peningkatan literasi keuangan dengan cara yang ringan.

Lebih lanjut, Wimboh mengatakan OJK akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam memitigasi ancaman siber (cyber risk) serta perlindungan data pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Berita Terkait

Ekonomi DIY Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Ribuan Triliun Dana Perbankan Mengucur ke Perusahaan Perusak Hutan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 8 November 2025
Daftar Harga Bahan Pangan Hari Ini Sabtu 8 November 2025
Ekonomi DIY Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Harga Emas Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini, 8 November
Bocoran Terkait Rencana Merger Grab dan GoTo
ESDM Klaim Vivo Hampir Sepakat Beli BBM Pertamina
Sebanyak 78.740 Orang Menganggur di DIY Per Agustus 2025
Pemerintah Siapkan Rebranding Pasar Pakaian Bekas Jadi Pusat Lokal
Bulog Siapkan 100 Gudang Beras Baru dengan Anggaran Rp5 Triliun
Ini Jadwal Lengkap Maganghub Kemnaker Batch 2 Tahun Ini