Ekbis

UGM Kurasi Produk UMKM Jateng-DIY untuk Mendorong Ekspor

Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Tanggal: 26 Januari 2022 - 11:27 WIB
Pelaku usaha UMKM menyiapkan pesanan pembeli yang bertransaksi secara online. - JIBI/Bisnis.com/M. Faisal Nur Ikhsan

Harianjogja.com, JOGJA – Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Gama Multi Group dan Indonesia Japan Business (IJB) Network mengadakan program pembekalan dan kurasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Tengah (Jateng) dan DIY.

“UGM terus berusaha berkontribusi untuk memperkuat para pelaku usaha dan industri, khususnya UMKM melalui kegiatan pelayanan, pendampingan, serta pembinaan,” jelas Direktur Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat (DKPM) UGM, Irfan Dwidya Prijambada, Selasa (25/1/2022).

Sebanyak 142 pelaku UMKM dari wilayah Jawa Tengah dan DIY berpartisipasi dalam program tersebut. Dalam rilis yang diterima Bisnis, peserta juga diberikan pembekalan serta motivasi untuk menembus pasar mancanegara.

Selain diberikan bekal-bekal untuk menembus ekspor, pelaku UMKM juga diperkenalkan dengan aplikasi Lokacella serta Mitra. Kedua aplikasi yang dikembangkan PT Gama Multi Usaha Mandiri berguna untuk memudahkan UMKM dalam mengelola produk yang dijual. Melalui aplikasi tersebut, pelaku UMKM bisa melakukan pencatatan dengan lebih akurat dan real time, baik melalui ponsel ataupun laptop.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan nilai ekspor. Di DI Yogyakarta sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor wilayah tersebut pada November 2021 mencapai US$55,7 juta. Dari data ekspor tahun 2019 hingga 2021, nilai ekspor tersebut menjadi yang tertinggi yang dicatatkan DIY.

Amerika Serikat, Australia, dan Jepang merupakan tiga negara utama yang menjadi tujuan ekspor DI Yogyakarta. Nilai ekspornya masing-masing mencapai US$28,8 juta, US$33,3 juta, dan US$2,4 juta. Selain tiga negara tersebut, porsi ekspor ke negara-negara Uni Eropa juga cukup besar. Nilainya mencapai US$12,4 juta atau mencapai 22,26 persen dari total nilai ekspor DIY.

Setidaknya, ada tiga komoditas utama yang menjadi andalan DIY ke pasar ekspor. Ketiga komoditas tersebut antara lain pakaian jadi bukan rajutan, perabot dan penerangan rumah, serta barang-barang dari kulit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor
Begini Kabar Terbaru Aturan Barang Bawaan Penumpang yang Diteken Mendag, Dieksekusi Bea Cukai
Ekspor Tekstil DIY Belum Maksimal, Ini Upaya Disperindag DIY
Industri Tekstil Masih Lesu di Awal Tahun 2024

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
  2. Tak Dibagikan ke Warga Miskin, Oknum Kadus di Situbondo Malah Jual Beras Bansos
  3. Bahaya Asap Rokok 20 Kali Tingkatkan Risiko Kanker Paru
  4. Para Pemain Cadangan Pelita Jaya Jakarta Benamkan Bima Perkasa Jogja 101-67

Berita Terbaru Lainnya

PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Gandum dan Kedelai Terancam Naik
Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Malaysia Airlines Batalkan Penerbangan
Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal