Ekbis

Transaksi Uang Elektronik Diproyeksi Capai Rp357 Triliun

Penulis: Peni Widarti
Tanggal: 26 Februari 2022 - 13:57 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Budi Hanoto saat memaparkan perkembangan ekonomi dan keuangan digital dalam virtual Seminar Digital Payment, Jumat (25/2/2022). - Ist

Harianjogja.com, SURABAYA - Nilai transaksi uang elektronil diproyeksikan bakal semakin meningkat 17 persen atau akan mencapai Rp357 triliun pada tahun ini.

Indah Kurnia, Anggota DPR RI Komisi XI, mengatakan ekonomi digital dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang pesat terutama dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk lebih cepat beradaptasi dengan digital.

“Kami mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital pada tahun lalu berkembang seiring dengan nilai transaksi uang elektronik yang mencapai Rp305,4 triliun atau meningkat 49,06 persen atau hampir 50 persen (yoy), dan tahun ini diproyeksi akan naik 17 persen,” ujarnya dalam virtual Seminar Digital Payment - Bank Indonesia Jatim, Jumat (25/2/2022).

Nilai transaksi digital banking pada 2021 tercatat naik 45,64 persen (yoy) menjadi Rp39.841 triliun. Untuk tahun ini pun, transaksi digital banking diproyeksi akan tumbuh sebesar 24,83 persen. Pertumbuhan ini, kata Indah, seiring dengan gaya hidup masyarakat dalam berbelanja online. Berbeda dengan tren transaksi dengan uang tunai pada tahun lalu hanya mampu tumbuh 6 persen.

Dia mengatakan memang pergeseran transaksi dari tunai ke nontunai semakin bertransformasi, tetapi masih terdapat tantangan dalam pengelolaannya.

“Tentu tantangan kita adalah bagaimana mengelola segala sesuatu dengan memikirkan kenyamanan, keamanan dan produktivitas dari digital payment ini. Inklusi kita tumbuhnya cepat sekali, tetapi literasinya ini perlu dikawal berasama jangan sampai menyulitkan anak bangsa sendiri,” ujarnya.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, Budi Hanoto, juga mengatakan bahwa dampak pandemi memaksa pemerintah di berbagai belahan dunia harus melakukan pembatasan aktivitas yang berujung pada percepatan adopsi digital di berbagai aspek.

“Adanya pandemi ini membuat masyarakat berperilaku digital, tetapi masih ada tantangan digitalisasi di Indonesia yakni diperlukan aspek pendukung seperti integrasi ekonomi digital secara nasional, digitalisasi perbankan termasuk perlindungan konsumen,” katanya.

Untuk menjawab tantangan itu, kata Budi, Bank Indonesia sendiri mulai mereposisi diri atau mereposisi perannya untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dengan risiko.

Terdapat 5 inisiatif dalam menavigasi sistem pembayaran nasional ke depan di antaranya adalah open banking, sistem pembayaran ritel, struktur pasar keuangan, peraturan perizinan, dan pengawasan.

“Di pembayaran ritel, kita melakukan pengembangan BI Fast payment yang mengedepankan kepentingan nasional untuk menciptakan konsolidasi pembayaran yang lebih cepat, murah dan handal karena BI Fast ini transaksinya lewat ponsel, transfer antar bank hanya Rp2.500/transaksi, dan keamanannya terjaga,” jelasnya.

BI mencatat, porsi e-commerce dari total transaksi ritel semakin meningkat dari sebelumnya pada 2016 hanya sekitar 2 persen, kemudian di 2020 menjadi 20 persen. Nilai transaksi e-commerce pada 2021 pun juga tercapat mencapai Rp38 triliun dari 306 juta transaksi. Adapun jumlah pengguna digital payment di Indonesia mencapai 158,7 juta, dan jumlah orang yang telah berbelanja online mencapai 158,6 juta.

Menurut Budi, Indonesia memiliki potensi yang masih sangat besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan digital karena didukung oleh 204,7 juta pengguna internet dengan tingkat pentrasi internet mencapai 73,7 persen dari toal populasi.

“Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan digital menjadi new source of growth dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Berita Terkait

2027 Nilai Belanja Online di Indonesia Diprediksi Capai Rp1.872 Triliun
Nilai NFT Anjlok, Masyarakat Diminta Lebih Waspada Investasi pada Aset Digital
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah Kulonprogo Masih Rendah
Transaksi Uang Elektronik Terus Naik, Penggunaan Kartu Debit dan Kredit Menurun

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Dominan Berawan, Cuaca Sragen Hari Ini Diprakirakan Lebih Nyaman
  2. Berawan Tebal lalu Hujan, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Jumat 19 April
  3. Cerah Berawan dan Gerimis di Klaten, Cek Prakiraan Cuaca Jumat 19 April
  4. Wonogiri Cerah Berawan Pagi-Siang Ini, Simak Prakiraan Cuaca Jumat 19 April

Berita Terbaru Lainnya

Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Malaysia Airlines Batalkan Penerbangan
Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
3,36 Juta Orang Naik KA, Ini Rute yang Jadi Favorit
Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya